icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gairah Liar Pembantu Lugu

Bab 2 Godaan Gadis Desa

Jumlah Kata:1165    |    Dirilis Pada: 02/09/2024

gkah-langkah kaki perawat. Valdi duduk di kursi ruang tunggu, menatap kosong ke depan, sementa

suara Mayang pecah, nyaris tak t

gan penuh simpati, h

anya lembut, mencoba menghibur ga

Om Valdi?" Mayang meratap,

endirian..." Tangisnya semakin keras, dan Vald

u nggak sendirian. Ibumu... dia sudah berjuang sekua

lan, air mata terus

g... karena COVID, pemakamannya tanpa k

ituasi ini bukan hanya tentang kehilangan, tapi juga te

ar minta maaf. Kalau

g terlihat lelah, mencoba menenangkan May

u dimakamkan sesuai aturan. Itu yang terbaik ya

, meski jelas rasa sakit itu

mengalihkan perhati

erpencil bersama neneknya. Sejak kecil, Mayang telah bert

us mendengarkan kisah yang mengung

nternet," ujar wanita tua itu dengan nada prihatin, menatap Valdi se

erti pergaulan seperti di kota-kota besar. Dia jarang sekali berinteraks

hatin, bagaimana dia akan menghadapi semua ini sendirian." Matanya yang lembut menat

. Dia tahu bahwa kehidupan Mayang aka

i rumah om. Kamu bisa kerja di sana, gantiin posisi Ibumu. Om ta

isa menanggungmu, dan nenekmu juga tidak." kata kera

i." ujar Mayang sambil mengangkat

tinggal dan om butuh bantuan. Lagipula, ini cara paling sedikit yang

memeluk Valdi erat, air

banyak..." isaknya, suaranya terdengar

n tubuhnya. Sensasi hangat dan lembut itu membuat pikirannya berkelana sejenak, memunculkan pikiran nakal yang seharusnya tid

ng gadis muda yang lugu, dan dia harus menjaga diri dari membiarkan pikirannya melenceng.

epuk lembut punggung gadis itu, berusaha menen

a simpati yang tulus, . Namun, pikiran mesumnya mulai mengganggu kesadarannya. Di t

*

sederhana yang biasa dia jalani di desa. Cahaya lampu yang hangat memancar dari jendela-jendela besar, menciptakan suasana yang mengundang namun juga sedikit menakutka

Mayang dan membawanya

. Dia memimpin Mayang melalui ruang tamu yang luas, dindingnya dihiasi den

ke sekeliling dengan perasaan campur aduk. Rumah ini terasa begitu besa

pelan, suaranya hampir tengge

depan sebuah pin

a." Dia membuka pintu, memperlihatkan sebuah kamar yang cukup luas dengan jendela besar menghadap t

ya. "Om, kalau boleh, aku mau tidur di kamar ibu aja. Di

u kecil banget, Mayang, dan posisinya di ujung rumah. Om nggak tega liha

yang begitu mewah, apalagi kamar ibunya di ujung rumah terkesan lebih aman

," katanya akhirnya, suaranya lembu

lega. "Kamu bakal nyam

andi Valdi yang bersebelahan membuatnya merasa sedikit canggung, menyadari betapa dekatnya dia dengan pri

aura ketegangan yang menggantung di udara. Entah itu karena kehadiran Mayang yang kini tinggal di rumahnya, atau kar

ayangi benaknya. Sambil mengenakan celana tidur, dia keluar dari kamar mandi, dan berhenti sejenak di depan pintu kamar

uk mendekati pintu kamar Mayan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka