Jatah Malam Untuk Mertua
acara pernikahan kita nanti, kayaknya bakal s
mu membayangkan malam pertama y
amu," balas Leo y
yuman itu, Leo masih menyimpan kekhawatiran, dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan melakukan apa pun demi memastikan pern
. Tempat ini memang menjadi favorit mereka berdua, sebuah kafe kecil yang terletak di tepi danau dengan pemandan
ang,as. Di sini adem," ucap Dinda saat m
yang," jawab Leo sambil mengga
dunia ini cuma milik
matahari pagi memantulkan kilau emas di permukaan air. Setelah memesan minuman fav
nggu lagi kita menikah." Dinda memulai,
s. Rasanya aku nggak percaya. Ini seperti mimpi y
nda dengan pen
i aku bayangin kita menikah, rasanya aku semaki
pintar, baik hati, dan... sempurna b
erlalu baik, Mas. Aku juga merasa beruntung bisa ketemu dan akh
l mengulurkan tangannya, menye
, apa pun yang terjadi." Leo me
but, merasakan kehangatan ya
menikah, kita bisa mewujudkan semua impian kita, termasuk punya a
masa depan mereka yang penuh dengan kebahagiaan, tawa anak-anak, dan cinta yang terus tumbuh. Ada rasa rindu yang mendalam dalam dirinya, rindu
anak banyak ya?" tanya Leo sambil men
u pengen rumah kita penuh dengan anak-anak yang sehat
kan kehangatan yang menja
h, dan... aku pengen menumpahkan semua perasaan ini sama kamu
dengar kata-kata Leo. Ada rasa hangat
i suami istri, berbagi segalanya... termasuk kas
ama, dan tentang impian-impian yang akan mereka wujudkan. Di dalam hati mereka, ada perasaan yang semakin membara, sebuah keingi
Meski ada bayangan gelap yang menghantui pikiran Leo, untuk saat ini, dia memilih untuk fokus pada cin
a di dalam dirinya. Semakin ia berusaha menenangkan diri, semakin besar dorongan itu muncul, membelenggu pikirannya hingga membuatnya tidak
menahan perasaannya. Ia menepi di pinggir jalan lagi, kali ini dengan lebih m
enar-benar nggak bisa menahannya lagi. Aku
h dengan tat
yakin kita harus melakukannya. Kita sudah
ngerti itu!" potong Leo,
aku cuma minta kamu bantuin aja, nggak lebih,"
skipun hatinya merasa bimbang, ada bagian dari dirinya yang tidak tega melihat Leo dalam ko
s panjang, Dinda berk
. Tapi hanya kali ini saja, ya?" Din
kit lega meski rasa bersala
i nggak akan sering-sering,
sunyi, hanya terdengar napas mereka yang semakin berat. Meski ini bukan sesuatu yang Dinda harapkan akan mereka lakg, Sayang," pinta L
get sih," ucap Dinda, merasa ketakutan meliha
likan perasaannya, tetapi dorongan itu begitu kuat. Meski Dinda melakukannya dengan penuh hati-hati, L
mau keluar." Leo meringis mera
ahut Dinda yang juga sebe
engah-engah, merasa campuran antara kelegaan dan rasa bersalah. Dinda menarik tangannya kemba
kmatan ketika batang kejantana
, tangannya pun terkena
sih," lirih Dinda yang langsung
*