Istri Tuan Jhason
r mandi karena Kara akan berganti pakaian. Beberapa menit kemudian, Kara telah se
elihat ada sofa di kamar Jhason lalu Kara melangkahkan kakinya menuj
ana?" tanya
tidur." jawa
elahnya kosong. Kara ragu, tetapi melihat tatapan tajam dari Jhason membuat Kara segera menaiki ranjangnya dan langsung
mpersiapkan sarapan untuk Jhason, di meja makan Kara menata sarapan untuk Jhason ia t
ip Kara dan menghampiri Jhason yang baru saja duduk di kursi meja makan. Siapa lagi kalau bukan Mela, i
an di makan." ujar Mela dengan bang
na dengan cepat Mela menggeser piring nasi goreng agar Jhason bisa memakannya. Tentu saja me
ereal dan dia tidak tahu apapun tentang Tuan." ucap Mela dengan tersenyum sinis. "Tuan lebih
n tidak mau memakan nasi goreng itu, Kara menarik piring nasi goreng tetapi t
saya." ucap Kara menc
ring dari tangan Kara."Dan kau Mela, bawa sereal ini ke belakang atau jika kau su
ngan kesal ia pun mengambil mangkuk itu denga
lalu Kara segera melangkahkan kakinya ia berniat akan melan
emana?" ta
kan yang lain, Tu
ason terlalu kuat menarik tangan Kara, beberapa detik mereka berdua saling terdiam menatap
nghampirinya membuat keduanya te
apnya terkejut lalu ia pun s
nahan malu, dengan langkah cepat Kara segera kedapur sedangkan Jhason terlihat biasa saja. Di rasa
lalu segera bangun dari duduknya karena Bara menga
benar-benar tidak sengaja ayolah kembalikan nol di
capnya lalu meningga
i impian yang sama yaitu Jhason ingin menjadi CEO sedangkan Bara akan menjadi asisten Jhason. Dan impian m
i rumah Jhason setelah kepergian Jhason. Kini Mela dengan gaya angkuhnya ia me
n datang." ucap Mela dengan memb
belakang karena ia sibuk dengan ponselnya. Kara pun segera mengerjakan pekerjaannya, yaitu mencuci
hatinya, ingin sekali ia pergi ke rumah Paman dan Bibi sekaligus ingin menanyakan sesuatu yang begitu penting. Tak lama deru mesin mobil terd
andangannya mencari seseorang, kepala pelayan Susi pu
ia." ucap
uan." jawabnya sambi
lalu Jhason pun menghampirinya. Dan duduk di samping Kara lalu Kara pun menoleh
g kenapa kau tidak menyamb
, kau itu sep.." ucapan Kara l
mbutku, jika tidak aku akan menciummu." ucap Jhason lal
ulat sempurna dengan sikap Jhason. Begitu juga dengan wajahnya yang sudah memerah sep
ra membereskan semuanya karena pelayan yang lain sudah masuk ke kamarnya masing-masing. Kara senga
akuan Jhason masih teringat di otaknya lalu per
ri sudah larut." ucap Jhason lalu ia
ason dengan cepat menutup matanya, ia ti