Sang Penebar Benih
umpul sepenuhnya, aku langsung bangun dan melangkah menuju ke kamar mandi. Seusai mandi, aku memakai s
ini. Sebenarnya di jam sekarang ini sudah banyak warung makan
t yang dikirim Ratih semalam. Dan setelah kuperiksa, rupanya alamat kantornya itu sudah c
kat. Di saat aku sedang mengunci pintu, tiba-tiba Mb
kemana pagi-pagi, jam
ra Mbak. Nomor yang kemar
ng udah
. Kan wawa
at yo Mas. Kalo udah keterima j
belum juga kerja uda
i adalah hari Senin. Kemacetan lalu lintas sudah jadi sebuah rutinitas di kota ini. Meski begitu, aku sengaja ta
alamat yang dimaksud. Alamat itu rupanya adalah sebuah kantor caba
dahulu sebelum memasuki kantor. Begitu kupastikan sem
satpam yang kebetulan sedang berjaga disitu. Sebab ketika aku
a? Ada urusan apa
Ratih untuk ketemu dengan Pak
Bentar ya saya panggilkan beliau. Mohon tunggu di situ ya Ma
ku menunggu Pak Bendi keluar sampai-sampai rasanya suntuk sekali. Untuk mengus
Penampilannya cukup sederhana, kurang lebih sama seperti diriku yang hanya men
itu. Aku buru-buru memasukkan ponselku dan
bku dengan gugup samb
uduk. Saya tak akan lama kok." Kami pun
? Kalo gitu langsung saja ya Mas. Boleh saya l
gungku dan mengambil map coklat yang berisi
berapa kali kulihat dirinya mengernyitkan dahi sambil menaj
arjana teknik?" Tanya Pak Be
Saya memang lulusan sar
h naruh lamaran? Sayan
aripada saya terus-terusan nganggur, di rumah ngg
ja. Tapi kalo memang masnya berminat ya monggo, saya langsung terima. Masalah gaji, ya saya sesuaikan sa
saya te
urat lamarannya saya bawa. Nanti hari Rabu, mas datang lagi
k saya m
s. Istirahat yang cukup bua
asih pak. Saya
egitu plong. Aku sendiri sampai tak menyangka kalau bisa melalui t
itu motorku menyala, aku langsung melajukan motorku menuju w
an kontrakan di jam saat ini begitu sepi karena rata-rata penghuni kontra
itu memiliki 6 pintu yang posisinya saling berhadap-hadapan. Hanya 5 pintu yang ada penghuninya, sementara satu pintu difungsikan sebagai gudang o
lah yang masih single. Jadi aku sudah terbiasa mendengar suara-suara "aneh" yang sering terd
berjalan pelan melewati kontrakan Mbak Sri yang pintunya sedang tertutup. Namun ketika aku
ng? Gimana tadi wawa
ngenakan kimono handuk dan kepala yang terbebat handuk. Mataku langsung tertuju pada sela-sela kimononya yang tak begitu rapat. Jadi aku bisa melihat salah satu buah dadanya ya
nya kok di
h. Hari Rabu baru mulai kerja
h Mbak?" Tanya
sak. Eh kamu udah makan siang
an ni
ga usah kebanyakan
ku agar masuk ke kontrakannya dan la