Talak Di Hari Pernikahan
tak mau jika kami bertemu di tempat lain, takut istri barunya akan melihat dan menimbulkan peperangan di antara mereka. Terle
ini, Gia?" Suara ibu Dani
nya, Bu. Dia ingin
ri sendiri, karena dulu pernah membayangkan akan tinggal di kamar tersebut setelah menika
di sini. Jangan sampai para tetangga tahu kau
u adalah korban. Mana mungkin aku malu." Aku berusaha menguatkan diri, agar suara ini tak bergetar. Sun
yang begitu ngotot ingin menikah, jangan salahkan anakku.
isa jelaskan alasanmu sehingga kau harus terpaksa menikahiku
a mengatakan
makin membesar, lalu kau menjadikanku sebagai tersangka. Kau mengatakan bahwa akulah yang berm
at ingin menikah dengan
in kau lakukan? Bukankah kau menceraikanku di depan orang banyak? Itu jauh lebi
m keadaan hamil. Mau tidak mau, aku pun harus menerimanya. Apa kau ingin dimadu? Tidak, kan? Melihat pe
depan banyak orang? Kau memang berniat membuatku malu, bukan?" Aku tak
n bahwa orang tuamu adalah orang terkaya di daerahmu. Namun, aku menyadari bahwa aku tak akan mendapat apa-apa ji
in sehingga ia berani menceraikanku karena dia tahu bahwa tak akan ada yang bisa ia dap
i anak pun tak pernah berharap lebih dari mereka. Mengapa kau yang bukan
i, aku menantunya." Ia
antu selama tiga puluh menit. Sekara
. Bukan milikku. Sebenarnya aku memiliki konflik internal dengan Ayah. Beliau ingin menyekolahkanku setinggi mungkin, tetapi aku menolak. Aku memilih kuliah di tempat yang tak jauh dari mereka, lalu bekerja di tempat ya
ah tak tahu bahwa sebenarnya aku tak ingin jauh-jauh darinya. Ayah tak tahu bahwa rasa sayangku padanya membuatku harus mengurungkan ni
Tak apa jika dia menceraikanmu. Kau membuang batu keri
as. Sepertinya Tuhan menyayangiku. Tuhan ingin agar aku terbebas dari pria seperti Dani. Bukankah akan lebih menyakit
tu, terima
rterima kasih?" K
pannya, hidupku akan baik-baik saja." Ada
. Semoga Sherly tak sombong sepertimu. Dia juga memiliki harta yang banyak, sehingga aku
ang kuperlihatkan. Untuk apa bersopan santun terhadap orang yang tak mau menghargai? Bukankah s
pakah ada wanita baik yang merebut milik orang
u itu. Mereka terlihat lucu kala tak bisa melampiaskan amarahnya padaku. Jelas saja, mereka tak bisa b
Apakah wanita itu tahu bahwa mertuanya seperti ini? Aku yakin
tak mau melihatku lebih menderita lagi. Akhirnya hatiku lebih ikhlas lagi. Tak apa, tak apa mereka pergi. Aku yakin hidupku kedepannya akan lebih baik
Mengingat statusku yang sudah tak gadis lagi. Eits