icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Tak Terbalas di Tengah Gejolak

Bab 5 Api di Studio: Keberanian dalam Gelora

Jumlah Kata:1413    |    Dirilis Pada: 18/08/2024

g penuh makna. Keduanya duduk bersebelahan di sofa, dengan napas yang masih terasa berat dan wajah merah merona. Sementara itu, tidak jauh d

untuk mengintip dan akhirnya melihat Aurel dan Rian dalam keadaan yang sangat intim. Dalam hatinya, Dira merasakan campuran r

gan hati-hati, membersihkan tenggorokan sebelum memanggil Aurel, "Aurel, aku baru saja sampa

egangan. Rian juga terlihat terkejut, tetapi ia berusaha untuk tetap tenang. Aurel menata

dan berbicara kepada Rian dengan sopan namun tegas, "Saya Dira, s

g penuh penyesalan, "Saya minta maaf jika kami membuatm

n sulit untuk dikatakan, tetapi aku hanya ingin kamu memastikan bahwa ini ad

but, "Aku... aku merasa sangat bingung. Aku tahu apa yang terjadi malam ini sangat intens, tetapi aku

ujur, "Aurel, aku sangat menghargai waktu kita bersama malam ini. Aku merasakan keterhubungan yang mendalam denganmu, ta

tersebut. Dira mendekati Aurel dan memberikan dukungan dengan meletakkan t

tidak ingin kamu merasa terburu-buru dalam membuat keputu

Bagaimana jika kita semua pergi ke kafe terdekat untuk berbicara lebih lanjut? Aku yakin kita bisa

rdekat. Selama perjalanan, suasana masih terasa canggung, tetapi mere

pembicaraan dengan menyatakan keinginannya untuk mendengarkan perasaan Aurel lebih dalam, "Aurel, aku ben

ntang bagaimana Rian telah mempengaruhi hidupnya dan bagaimana ia merasa setiap sentuhan dan kata-kata Ria

erasaan Aurel. "Aku menghargai keberanianmu untuk berbagi ini dengan

a lega karena bisa mengungkapkan perasaannya dan mendapatkan respon yang jujur dari Rian. Rian

saan yang lebih tenang. Meskipun ada banyak hal yang masih harus dihadapi, mereka semua merasa b

ah yang dihadapi oleh Aurel dan Rian, serta bagaimana kehadiran Dira m

ebih nyaman, meskipun ketegangan masih menyelimuti Aurel, Rian, dan Dira. Aurel, dengan tatapan serius, memulai percakapan, "Rian, mala

sanmu. Aku ingin kamu tahu bahwa aku merasa sangat terhubung denganmu malam itu, tetapi

aku tahu ini tidak mudah, tapi jangan ragu untuk mengungkapkan apa yang kamu rasakan. Ria

g yang sangat istimewa dalam hidupku. Ketertarikan yang aku rasakan bukan hanya sekadar kekaguman. Aku benar

anmu sedalam itu. Aku merasa sangat nyaman bersamamu dan aku benar-benar menghargai semua waktu y

waktu untuk merenung dan memahami perasaanmu juga. Ini adalah situasi yang k

tuju. Aku perlu waktu untuk merenungkan perasaan ini dan bagaimana kita bisa

rasakan kekhawatiran. "Aku mengerti, Rian. Aku hanya berharap kita bisa menemukan c

an. "Aurel, aku di sini untukmu. Apa pun yang terjadi, kamu tidak sendirian dalam

n kita semua bisa memahami perasaan masing-masing dan mencari cara untuk melanjut

ng lebih baik. Meski ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, mereka mera

ra Dira melangkah di depan mereka, merasa lega karena percakapan tersebut memberikan beberapa kejelasa

ai keberanianmu untuk berbicara. Aku berharap kita bi

baru. "Aku berharap begitu juga. Aku hanya ingin kit

tetap terbuka. Mereka saling mendengarkan dan berusaha untuk memahami perasaan masing-masing. Dira, yang ter

kapkan apa yang dia rasakan. Mereka terus berusaha untuk menjaga hubungan mereka tetap kuat, dengan

banyak tantangan, mereka semua telah belajar banyak tentang pentingnya komunikasi dan pemahama

rasaan mereka dengan lebih jujur dan terbuka, dan merasa bahwa mereka bisa mengatasi segala rintangan yang mungkin muncul di ma

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka