Beri Kami Rumah
ngan aku. Malam minggu di Taman Kota adalah saat-saat dimana aku tidak akan pernah lupakan seumur hidup. Semuanya ber
ini juga, Tuhan menunjukkan bahwa aku salah. Dia seakan menegurku agar tidak sombong lagi. Tuhan memberikan eksekusi lain bag
*
istirahat dan menghabiskan waktu di rumah. Sudah beberapa hari ini, aku dan Giyung tidak pernah ada agenda bertemu. Cukup telponan melalui ponsel dan beberapa kali lewat pesan. Mungkin karena aku terlalu sibuk dan
lama kita tidak bertemu" ujarnya di pesan
ra-kira ki
kulineran disana" kat
tuh. Ayo ga
i aku yang
" tu
m jika ditempuh menggunakan sepeda motor. Sepanjang perjalanan kami mengobrol amburadul tentang karakter, masa depan, keluarga dan banyak hal lain. Karena
a sambil berjalan melihat ger
deh, yang penting m
langkahnya dari belakang sambil mengeratkan pegangannya, takut terlepas karena banyak orang berdesakan membeli makanan yang sama. Taman Ko
lokal. Anggotanya berjumlah tiga orang ada drummer, penyanyi dan gitaris. Mungkin karena ada live musik makany
g. Aku menurut saja karena dia yang lebih paham tentang tempat ini. Perlu dicatat bahwa dia sudah beberapa
n mengenal Giyung, tumben kami saling bertatap dalam seakan mengeluarkan semua isi hati masing-masing. Aku sudah terbiasa dengan situ
yak ini?" tanyaku saat melihat s
. Kamu makan aja sepu
kanku sed
aku yang habisin
u sampai dibu
ambil mengangkat tangannya ke pe
dengan orang baru. Kemarin saja dia lebih banyak mengobrol dengan tukang bakso daripada denganku. Itu karena pembawaannya yang
ati di jalan dari Tulus, kisah sempurna penyanyinya Mahalini, sang dewi lagunya Titi DJ dan masih banyak lagi. Penonton seperti terhipnotis oleh suasana malam yang mengandung bu
mu" katanya membuyarkan konsent
tegang dan serius. Beberapa kali dia menund
ang tanganku dan melihatku dengan tatapan berbinar penuh
terakhir dari cerita keluargamu. Oleh karena itu, hari ini aku menyatakan ingin melamarmu. Acara lamaran resmi akan diadakan besok h
nalnya lebih jauh lagi, tapi bukan berarti aku masih ragu. Pernikahan itu sakral dan aku ingin satu kali seumur hidup. Aku butuh berdi
i yang kamu sebutkan tadi? Aku akan me
buruknya aku akan menolaknya nanti di depan keluarganya. Sebenarnya aku sudah tahu niatnya menyatakan ini didepanku langsung, d
singkat sambil me
enak hati seakan ingin menjelaskannya sesuatu. Akan tetapi aku urungkan niat itu karena takut aku salah kata lagi. Aku tahu bahwa d
a dia akan seperti itu kalau sudah sampai rumah. Tidak ada satupun jejak pesan atau panggilan darinya. Apa salahnya meminta wa