Baby Boss: Istri Kecil Tuan Asher
engan pakaian yang lebih santai. Bedanya hari ini dia tidak datang ke kantor dulu. Setelah
nggilnya. Om? Wajah Asher terlalu muda untuk dipanggil demikian. Dia bahkan masih pantas menge
ma," ge
koridor kampus, menyender di tiang sambil menyilangkan tangan. Matanya tak henti-henti menyo
m,
rus, berbeda dengan milik Brigitha. Dia terlihat malu-malu menatap
eser badannya karena perempuan itu terlalu dekat. Ini juga alasan Noch berpikir rumor bahwa
? Atau dosen?" Perempuan i
tu mahasiswa, artinya wajahnya masih terlihat muda kan. Dan juga
jawabny
rtanya kembali, tapi Asher tiba-tiba menegakkan punggung dan
oleh apapun. Dia menghadang jalan perempuan itu, lagi. Sontak Br
-o
Dia s
her langsung mengerutkan kening melihat keberadaan Levan di samping Brigitha. K
g itu," balas Br
u pada Levan saja sangat sulit untuknya. Brigitha khawatir dengan reaksi Levan
'Om' yang Brigitha maksud. Sampai akhirnya dia ingat
a y
juknya terangkat menunjuk hidung mancung itu. Asher tak
temen aku. Jadi, aku nggak bisa ikut O
igitha. "Bri, lo habis dari mana dan sam
kantor Om ini. Gue pulan
. "Saya sudah menunda semua jadwal untuk
dua senti meter. Menyadari itu Asher makin merasa besar kepala. Dia tak gent
ut? Gue bakal lapor polisi kalau lo nggak p
ahu saya siapa? D
rikan pada Brigitha, membu
tha. "Gue tahu lo siapa, dan apa yang terjadi antara lo dan Brigitha. Tapi buka
n' pada temannya itu. Wah, ternyata hubungan keduanya lebih dekat dari yang Asher kira. Bahkan hal
"Levan, Om ini nggak maksa gue,
as apa yang kamu lakukan, jadi kamu nggak bisa nolak ajak
bentuk segitiga mengelilingi sebuah meja. Brigitha mengulum bibi
ngomong apa sampe
cuma ingin bertemu dengan dia. Tidak apa-apa kan?"
rniat begitu, tapi terlalu tak enak untuk menolak. Levan harus melindungi Brigit
ha lakuin ke lo. Jadi apa yang bisa
akan dia orang dewasa. Lagipula, kenapa dia yang harus bertanggung ja
sini, jangan ribut." Brigitha menengahi, tak
embawa kamu ke kantor saya tanpa menjelaskan dulu. Dan ... kesalah pahaman yang terjadi di l
ya sepanjang hari. Itu juga kenapa Asher lebih memilih tidak datang ke kantor
, nggak
g saya setua itu?" Akhirnya Asher
ringis. "Ma
rsedak ludah. "Pak?"
gangguk. "At
h enak didengar dari pada Om. "Tidak perlu. Kamu
iri untuk menata milik Brigitha ke depan gadis itu. Hal itu tak luput dari p
Sekarang makanannya harus habis, n
bibir kecil, tetapi dia
us. Entah sudah keberapa kali dia mendengus hari ini. Dan hal itu terus b
npa sadar, ketika Levan menyuapk
ras, sedangkan Levan hanya membuang muka. Melihat rekasi ke
"Menarik. Cinta bertepuk sebelah