Story Of Rania
ya Ran" ucap Nisa saat
isa pulang sendiri" R
? Ini sudah ham
iasa melihat 'Mereka' " Rania m
Baiklah, kalau begitu hati-hati d
impangan, rumah Rania dan Nisa memang tidak searah, tapi masih satu kawasan P
uh dan akhirnya tidak terlihat lagi, setelah i
uah rumah, wanita itu hanya diam berdiri sambil menundukan kepalanya, rambutnya terg
andangannya karena tidak mau bertatapan dengan wa
ewati rumah yang terdapat sosok wanita itu, Rania berjalan sambil memainkan ponselnya dan tidak mau melihat sekitar
di depan rumahnya, Rania lalu segera masuk
knya, karena sebelumnya Rania memang sudah menjalani hidup dengan berkecukupan, itu sebabnya Rania tinggal di sebuah Perumahan yang bisa dibi
R
ya keatas tempat tidurnya dan me
a? Aku cukup banyak memakai Energi Spiritualku tad
a datang ke sekolah itu karena ada yang memanggil dan mengundang mereka, tapi siap
hanya sebuah mimpi biasa seperti Bunga Tidur, namun Rania merasa itu a
, "Daripada memikirkan hal yang bel
hingga setelah kurang lebih dua puluh menit, Rania keluar dari kamar mandi dan berjalan
R
U
sudah kosong selama beberapa bulan, Rania yang penasaran lalu segera berjalan menuju jendela kamarnya d
arena akhir-akhir ini aku selalu sibuk dan jarang keluar rumah, jadi aku tidak
rja bayaran mulai mengeluarkan barang-barang dari dalam mobil itu dan membawanya masuk kedalam rumah
dengan dekorasi serta furniture yang ada di dalam rumah itu, mung
rsebut, pemuda itu terlihat seperti seumuran dengannya
uc
harap masih ada bahan makanan di kulkas, aku belum pe
, Rania cukup merasa lega, Rania lalu beranjak dari sana dan ke
a saat dia tidak menemukan apapun dalam kulkasnya itu dan hanya menemu
u Rania berjalan kembali ke kamarnya untuk mengambil sebuah jaket karena hari sudah mulai ma
us melewati rumah kosong yang kin
ni, sendirian lagi?" Ucap seorang pria par
akanan" timpal Rania, Rania memang mengenali pria paruh baya itu
nti di jalan ada yang t
hluk halus pak" Rania tau kalau Bapak RT nya itu suka sekali bercanda, t
Pemuda keluar dari dalam rumah itu
saja kopinya dilantai, sini B
pi hitam yang dia keatas lantai, setelah itu Pe
adalah penghuni baru rumah ini sek
muda itu yang tern
ing rumahmu, nah... yang itu" P
RT kemudian mengangguk pelan, "Ah... ter
ya kearah Rania, "Saya Bima,
n itu, "Rania, seperti apa yang diucapkan Pak Dadang
dang?"
g seringnya memanggil saya dengan PakDang, itu
gapi ucapan Pak Dadang, Rania seg
ermisi, saya masih a
au ada yang tidak bisa ditanya,
pisang dan tiang listrik, bahkan dindingpun tidak bisa dita
a yang tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh Ra
permisi" Rania kemu
rti Nak Bima, itu karena kedua orang tuanya menghilang dan entah kemana, sampai saat ini masih tidak ada kabar tentang kedua orang tuanya, meski
erkata dan bereaksi seperti apa, jadi
teras depan lalu segera menyeruput kopi hitam dari Bima tadi, se
? Apa aku pernah bertemu dengannya? Tapi di