icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dijodohkan dengan Playboy

Bab 5 Tebar Pesona

Jumlah Kata:1161    |    Dirilis Pada: 21/06/2024

a terasa begitu rileks saat ia memiringkan tubuh dan meraih gulingnya dengan penuh kehangatan. Namun, ketika k

nya, hanya untuk menyadari bahwa benda yang ia peluk terasa sangat aneh. Sebuah ke

r. Ketika Ghea akhirnya membuka matanya perlahan, refleks tubuhnya membuatnya

uu

gusap tulang ek

satu alis terangkat dengan tatapan tidak suka. 'Apa waja

ngan situasi yang baru terjadi. "

balas Gio den

an memeriksa sekeliling dengan cemas. "Terus kenapa k

satu alisnya. "Kamu l

di atas kerta

sebelum Ghea berjalan menuju pintu dengan ce

tanpa menoleh, meninggalkan k

s menuju kamar mandi. Sementara itu, Ghea sibuk menjelaja

mam Ghea dengan waj

kl

hi kamar saat dia kembali masuk, men

gan santai. "Pe

utup matanya. "Ke-kenapa

esai mandi,"j

tidak nyaman dengan situasi ini. Baru sehari sekamar dengan Gio,

ang akan dikenakannya. Padahal bagian bawahnya sudah t

sai belum?"

pa menjawab, lalu menghampiri G

yang terlalu dekat me

ngagetkanku!

kan kedua tangan di saku celananya,

rku? Aku tadi mencarinya ta

i," jaw

matanya. "Lalu

si

atu kamar mulai saat ini," tebak

sebelum berjalan keluar kamar, men

tu hanya modus kamu saja kan," tuduh

n, membuat Ghea ikut berhenti. "Apartemen ini memang sen

enapa?" tany

jahnya ke wajah Ghea, membuat peremp

sewajarnya bukan tidur satu kamar dan... satu

l

Sial! Sepertinya ia akan terjebak d

dur satu kamar apalagi satu ran

a. "Kenapa kau segitunya tida

sudi dan jijik tidur dengan pria

Di luaran sana banyak wanita ya

doh itu!" Ghea langsung pergi masuk ke dalam

ikit kesal. Seorang Giovanno Ferdinand Xavier, seorang CEO muda, atlet basket terkenal,

*

a kenangan dan kisahnya. Namun, takdir berkata lain saat perintah dari ayahnya datang, memintanya untuk menikah dadakan dan menguba

h teriakan sahabatnya, Amanda. Gadis berambut pendek s

Amanda sambil be

itu, dan tanpa ragu, Amanda langsung memelu

sin dong sesak

sekarang, udah gak mau dipeluk lagi ni

an menggerutu, "I

kantin, menikmati waktu lu

gim

las Ghea sambil men

baru," kata Amanda seraya meng

t bahunya cuek

Ghea, "Ceritain dong, gimana bis

nya panjang, dan aku lagi malas mem

" celetuk Amanda sambil me

alam kelas masing-masing karena jadwal kuliah mereka berbeda. Ghea men

ni desain, tapi sekali lagi, atas desakan dari s

mata kuliah, akhirnya Ghea bisa merasakan

nda pada Ghea sambil berjalan ber

line," ja

amu gak

tidak bertemu dengannya lagi,"

ecil. "Segitunya kamu

ia, hidupku jadi k

b. Tapi setidaknya kamu sangat beruntung karena suamimu bukan orang sembar

tatapan tajam. "Kamu sebenarnya

rkekeh. "Hehe.. i

ung. Ketika seseorang keluar dari mobil itu, mata-mata di sekitar mulai menatap dengan kagum. Terutama para mahasisw

rasa begitu ramai, dengan sekelompok

sih ram

na," celetuk Ghea tanpa menoleh, sibuk deng

Ghea, "Ghe, lihat, Ghe," ujarnya s

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka