Dijodohkan dengan Playboy
a terasa begitu rileks saat ia memiringkan tubuh dan meraih gulingnya dengan penuh kehangatan. Namun, ketika k
nya, hanya untuk menyadari bahwa benda yang ia peluk terasa sangat aneh. Sebuah ke
r. Ketika Ghea akhirnya membuka matanya perlahan, refleks tubuhnya membuatnya
uu
gusap tulang ek
satu alis terangkat dengan tatapan tidak suka. 'Apa waja
ngan situasi yang baru terjadi. "
balas Gio den
an memeriksa sekeliling dengan cemas. "Terus kenapa k
satu alisnya. "Kamu l
di atas kerta
sebelum Ghea berjalan menuju pintu dengan ce
tanpa menoleh, meninggalkan k
s menuju kamar mandi. Sementara itu, Ghea sibuk menjelaja
mam Ghea dengan waj
kl
hi kamar saat dia kembali masuk, men
gan santai. "Pe
utup matanya. "Ke-kenapa
esai mandi,"j
tidak nyaman dengan situasi ini. Baru sehari sekamar dengan Gio,
ang akan dikenakannya. Padahal bagian bawahnya sudah t
sai belum?"
pa menjawab, lalu menghampiri G
yang terlalu dekat me
ngagetkanku!
kan kedua tangan di saku celananya,
rku? Aku tadi mencarinya ta
i," jaw
matanya. "Lalu
si
atu kamar mulai saat ini," tebak
sebelum berjalan keluar kamar, men
tu hanya modus kamu saja kan," tuduh
n, membuat Ghea ikut berhenti. "Apartemen ini memang sen
enapa?" tany
jahnya ke wajah Ghea, membuat peremp
sewajarnya bukan tidur satu kamar dan... satu
l
Sial! Sepertinya ia akan terjebak d
dur satu kamar apalagi satu ran
a. "Kenapa kau segitunya tida
sudi dan jijik tidur dengan pria
Di luaran sana banyak wanita ya
doh itu!" Ghea langsung pergi masuk ke dalam
ikit kesal. Seorang Giovanno Ferdinand Xavier, seorang CEO muda, atlet basket terkenal,
*
a kenangan dan kisahnya. Namun, takdir berkata lain saat perintah dari ayahnya datang, memintanya untuk menikah dadakan dan menguba
h teriakan sahabatnya, Amanda. Gadis berambut pendek s
Amanda sambil be
itu, dan tanpa ragu, Amanda langsung memelu
sin dong sesak
sekarang, udah gak mau dipeluk lagi ni
an menggerutu, "I
kantin, menikmati waktu lu
gim
las Ghea sambil men
baru," kata Amanda seraya meng
t bahunya cuek
Ghea, "Ceritain dong, gimana bis
nya panjang, dan aku lagi malas mem
" celetuk Amanda sambil me
alam kelas masing-masing karena jadwal kuliah mereka berbeda. Ghea men
ni desain, tapi sekali lagi, atas desakan dari s
mata kuliah, akhirnya Ghea bisa merasakan
nda pada Ghea sambil berjalan ber
line," ja
amu gak
tidak bertemu dengannya lagi,"
ecil. "Segitunya kamu
ia, hidupku jadi k
b. Tapi setidaknya kamu sangat beruntung karena suamimu bukan orang sembar
tatapan tajam. "Kamu sebenarnya
rkekeh. "Hehe.. i
ung. Ketika seseorang keluar dari mobil itu, mata-mata di sekitar mulai menatap dengan kagum. Terutama para mahasisw
rasa begitu ramai, dengan sekelompok
sih ram
na," celetuk Ghea tanpa menoleh, sibuk deng
Ghea, "Ghe, lihat, Ghe," ujarnya s
*