Rahasia Suamik
!" tanya Azkiya dengan suara gemetar. Rasa m
eming. Wajahnya
tak
*
ng ibu
tidak
n tubuhnya kala mendengar permintaan sang ibu. Lelaki it
terlihat baik, Nak." Lina mengengg
kataan sang ibu. Entah apa yang sudah terjadi seh
ncana untuk menikahi siapa
n siapapun kecuali dengan ibunya. Menikah? Arza b
Lina melepaskan g
suara sang ibu yang
intaan ibu," ucap Arza pelan. Ia
tanpa alasan?" Mata Lina memerah. Ia bahka
dengan sikap sang ibu. Ini pertama k
sannya? Beri
yaan itu membuat Lina mengingatkan ia pada satu sesuatu. Kej
menjadi kep
is itu apapun yang terjadi," u
Arza hanya bisa menatap punggung sang ibu yang perlahan menjauh tanpa bisa melakukan apapun. Arza me
u
ga membuat tangannya terluka. Ia marah. Ta
*
zkiya dari lamunan. Ia menoleh, lalu terse
ibu," puji Lina den
engan Arza anak lelakinya, yang entah kebetulan atau tidak dia merupakan pemilik restoran tempat ia bekerja. Semua begitu cepat terjadi,
dan tidak karuan. Azkiya duduk menunggu di kamar, sementara di depan sana akad tengah berlangsung. Beberapa
usap punggung Azkiya untuk menenangkan, sepertinya dia tahu jika Azkiya sangat gugup. Lina menuntunnya keluar untuk duduk di sam
itu juga Azkiya. Kemudian Arza mengulurkan tangannya ke hadapan wanita yang kini sudah menjadi istrinya. Meski dengan sedikit bergetar tapi akhirnya A
emang baru pertama kali Azkiya melihat wajahnya yang tampan sedekat ini. Setelahnya dia menge
hana saja. Selesai akad dan semua tamu pulang. Pengantin baru itu membantu membereskan rumah, meski dilarang oleh Ibu mertuanya karena memang telah ada yang ditugaskan untu
itu mampu bertahan," lirih Arza d
dapur bersama Lina dan Bi Kai pembantu
," pang
menoleh,
mimu untuk m
nya berada. Azkiya membuka pintu perlahan, terlihat sosok Arza disana tengah duduk menghadap jendela. Entah a
eski Arza sudah menjadi suaminya. Langkahnya berhenti te
. "Kak! Ibu menyuruh
itu langsung menunduk. Arza bangkit tanpa mengatakan apapun. Kemudian ia berjalan mend
ahan dari belakang. Layaknya seorang istri, Azkiya melayani Arza dengan sepenuh hati. Meski
. Namun dia kembali terduduk karena ingat jika malam ini adalah malam
, menampilkan sosok lelaki yang telah sah menjadi suaminya. Hati Azkiya s
n tak bersahabat, gemuruh dadanya menyimpan kemarahan pada Azkiya. Tangan Arza terulur meraih punda
i tepat berada ditelinga Azkiya, membuat wan
sedikitpun padaku!" bi
u menghujam tepat
kin keras mencengkram, semakin lama semakin sakit. Azkiya mendongak memastika apa yan
gat membencimu,
e
wajah suaminy
maksu