icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terbuang Oleh Fitnah Saudara Tiri

Bab 2 Lembaran baru

Jumlah Kata:1063    |    Dirilis Pada: 09/06/2024

seolah membisikkan kepadanya tantangan besar yang harus dihadapinya. Mentari terbenam meninggalkan langit senja yang mencerminkan kebimbangan

dahulu." Tanpa arah yang jelas, Fathur memasuki kota yang ramai dengan kesibukan malam. Gedung-gedung tinggi menara dan lampu kota memberikan ba

dan membuktikan kepada ayah bahwa aku tidak bersalah. Aku tidak akan membiarkannya menghancurkan hidupku tanpa perlawanan, menghadapi ini

emandangi jalanan ibu kota y

a seorang gadis kecil

sendiri sedang apa malam-m

elihatannya mas sedang banya

ja diusir dari ru

a diusir?" gum

dek, rumahmu dima

nting bisa berteduh ma

amu kemana?"

bayi dan aku diasuh oleh Nenek Markonah, tetapi be

kecil yang masih bisa tersenyum

t yuk," u

nya tetapi gadis kecil itu

a gadis kecil i

hadapi tidak lebih besardari masalah gadis kecil itu, Dia terus berjalan hingga dia menemukan sebua

ik perusahaan terbesar di kota ini," ucap Fathur ketika

kalau memang kamu itu anaknya pak Meilseo

gin mandiri!"

menerima karyawan yang tidak memiliki penga

ahan lagi, pandangannya pun mulai kabur dan dia terdiam sejenak di pinggir jalan. Setelah pandangannya pulih Fathur melihat ke seke

g sampah agar rasa laparku ini sedikit

r mendekat ke tong sampah dan memperhatikan sekitar terlebih dahulu. Setelah merasa aman Fathur

ini." Fathur terus memperhatikan burger itu meskipun ada rasa jijik yang menyeruak dari dalam dirinya

ebelumnya menghantui dirinya mulai berkurang. Dalam perjalanannya Fathur melihat penjual makanan keliling yang sedang berjualan. Dia merenung menyadari bahwa kejadian tersebut adalah pukulan keras kehidupan yang memaksa dirinya untuk bertahan. Dengan tekad yang baru, Fathu

u pemilik rumah makan itu mau berbagi sedikit makanan untuk

i," uca

tapi pemilik rumah makan itu tak kunjung keluar. Fathur memutuskan untuk

ya kepadaku. Dan jika nantinya pemilik rumah makan ini menyuruhku untuk bekerja di tempatnya aku siap." Fathur

i sini!" bentak

r gugup dan tak mamp

ing ya?"

n terbata-bata. Perlahan, dia mund

lin

tergambar di wajahnya menciptakan konflik yang semakin rumit. Fathur panik hingga dia tidak mampu berfikir logis dan memilih untuk pergi

rnya. Fathur yang di dera rasa lapar tak mampu berlari lebih jauh lagi.

meminta sisa makanan yang ada di rumah m

um tentu apa yang kalian pikirkan tentang anak itu benar!" ujar seorang l

ih pak," u

Ini ada makanan untuk kamu," ujar lelaki itu dan

epadaku!" ucap seorang

merebut nasi bungkus miliknya. Namun, Fathur berusaha mem

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka