Terbuang Oleh Fitnah Saudara Tiri
duh sementara Fathur duduk di sofa, terlihat gelisah. Papa mereka, Tuan
mana bisa kau mengkhianati kepercayaan keluarga dengan melakuk
pernah melakukan korupsi!" ucap Fa
laporan keuangan yang mencurigakan dan tanda tanga
i tidak tahu soal
Meilseoir dan Aray pergi meninggal
ukan ini padaku?" Fathur b
kerumunan pikirannya y
rpaku pada langit ada per
la dan kepercayaan pada dir
ih kebenaran dalam tudu
ingungan yang
konflik batin yang merada
ningan yang melingkupi dir
ja menjadi saksi bisu dari
seolah mencerminkan tant
cahaya tekad dan keingi
ciptakan harapan yang bert
r berjalan menuju dapur u
kering. Di saat Fathur mele
der
. "Siapa sangka Fathur pewa
buruk ini?" Meski Fathur
sa marah dan kesedihanny
enu
ku tidak terlibat dalam a
s, mencoba menembus temb
atapan dingin Aray seperti
kan ketidakperc
hari Fathur tapi bukti su
posisinya tanpa sedikitp
nciptakan jurang yang sem
a mengendalikan gejolak em
ili
semua ini bisa terjadi," t
an ketidakpercayaan pada s
Aray tertawa dingin menci
gan
seseorang yang lebih mam
erendahkan Fath
gang Fathur mencoba me
usahanya untuk membela d
edihannya masih terpendam
la
aya padaku kalau semua pe
an tetapi ketidakpercayaa
t ditembus. Tatapan ding
Fathur meruntuhkan seti
n yang gelap keputusasaa
adilan," desahnya d
dan kehilangan yang tera
ncak memaksa Fathur u
hantuinya namun Aray tid
a mengubur dirimu lebih da
engan dingin mengukir luka
udah t
an Fathur merenung menc
g melanda. Meskipun Ara
ak bisa menyingkirkan ras
m di
sepuasnya Aray tapi keben
masih tersisa. Meski terd
benaran akan menjadi peli
h seakan-akan menolak un
imba
ha Fathur mungkin ini
mencoba meruntuhkan se
k mu
kau mungkin memenangkan p
kata Fathur dengan penuh k
apan tetapi dalam kegelap
i di ruang makan dipenuh
r duduk di ujung meja me
iap langkah yang telah dia
n menyipitkan mata dengan
yang telah d
benar yakin bahwa ini lang
hur menoleh pandangannya
in A
ran Aray. Itu yang seharu
Fathur dengan tegas. Aray
k tekad
hlawan bukan? Tapi mun
ng lebih tegas." Fathur
ncing
membutuhkan fitnah atau
gkit dari kursinya men
antap meninggalkan Fath
an intrik kelam yang teru
lse
lahpahaman aku tidak per
etapi suasana semakin teg
hur. Sementara itu suara p
ngan ke tingkat lebih ting
uas
n ini dengan tenang aku i
r menunjukkan ekspresi wa
Aku tidak ingin punya ana
!" usir
teriak dengan suara pen
lseoir mendengar
ak ini keluar dari rumah sa
memberi kesempatan pada
s menuruti perintah Tuan Me
a Aray tersenyum senan
uasan atas ke
" gumamnya dengan nada me
nuntunnya keluar dari rum
mentara itu Aray masih m
keme
," ucap Fathur sekali lag
ann
ata-kata yang bisa menguba
ari rumah, meninggalkan
ara menjadi simbol kehanc
lik pintu menikmati pema
ri
ng rumah Fathur merasakan
ala harapan. Hatinya hancu
an ketidakbersalahannya.
keputusannya. Sedikit ke
a tetap teguh den
a dia keluar dari hidup ki
rasaan ca
ah Aray, apakah keputusa
lse
oleh punya orang yang tidak b
r
hur adalah pelakunya, Ar,"
uhan Meilseoir ada keragu
iny
ang dan percaya dengan Fathu
udah
erlahan mencoba mempro
embali pem
ray tapi hatik
indungi keluarga kita dari
harus tetap k
s melanjutkan hidup ini ta
Meilseoir akhirnya m