Bodyguard Seksi
a
hong." Kato melongok di balik pundak Asha
an dan hasilnya bisa membelikan Ayah dan Ibu, sepatu baru." Ashalin
terjadi apa-apa padamu. Dengan ikut bertanding sepert
suh?" tanya As
gan lupa makan malam dan istirahat yang cukup. Besok hari kelulu
urhaka dengan usaha yang telah dilakukannya. Setiba di kamar, Ashalina menghempaskan tubuh lelahnya di kasur, mel
di kemudian hari, maka akulah t
si mengisi kelas bahasa asing. Iya, selain multitalenta, gadis cantik ini juga pintar dalam mempraktikkan beberapa bahasa asing. Itu semua sang ayahlah yang mengajarkan. Kini, di saat us
m. Ashalina tertidur karena kelelahan. D
! T
lebat serta angin kencang membuat Ashalina makin tidur dengan nyenyak. Wajah canti
at lelah," ucap Saira pelan, kemudian m
*
kebaya sebelumnya, dia tampak begitu cantik memesona. Baju seragam dengan kedua orang tuanya, memakai
enghampiri Ashalina yang sedang m
ali, Bu," celetuk Ashali
ini ibu dandani
t make-up, Bu," ucap Asha
a ibu aja." Saira bergeg
halina. Dia mulai mendandani anaknya dengan telaten. Ashalina
jangan ketebelan,
anya melotot ke arah Ashalina yang dari
Ashalina siap didandani. Walau penuh d
engecup kepala Ashalina. Mata Saira tampak meme
Bu." Ashalina meraih t
i pria paruh baya itu melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Kemudian, matanya beralih ke bawah. Dia ters
gagetkan pria yang sangat dicin
Ashalina tetaplah yang tercantik bagi Kato, meski tak menggunakan hiasan di wajah sekalipun. Dia begitu menyayang
t udah datang," ucap Kato
terdengar suara tawa ibu dan anak itu. Hari yang ba
Sopir angkot mendadak menginjak re
, dong, Bang!" bentak Ashalina s
eng-geleng, tanda tidak bo
asa begitu. Nggak masalah bagi saya, kami
alina melihat pria yang bersama Radhika waktu i
itu
tkan dahinya, sembari melempar
halina menundukkan wajahnya. Menyembunyikan deba
g mempunyai orang tua yang tak berkecukupan. Setelah usaha Kato-bangkrut-hanya sebuah motor butut yang tersisa. Itu pun dibe
capan-ucapan yang ditujukan untuk semua yang ada di ruangan tersebut, khususnya untuk para mahasiswa dan mahasis
n kepada Bapak Gubernur Yakup Ya
tahun ini, tetapi tetap saja pria bertubuh gempal itu pede berjalan ke depan. Apalah art
usul. Di antara deretan nama-nama yang terpanggil, Ashalina Lameda tak pernah absen mengisi barisan apa pun itu. Aldo
aling mengelap air mata masing-masing. Rasa haru karena bangga-Ashal
k meniti karier dan moga kamu bisa b
ak akan lama. Dia cemas, sampai menangis terisak-isak. Saira mencoba menenangkan. Kemudian satu per satu o
bahkan untukmu," ucap Ashal
ih tersimpan s
empasan terpa
ak tua d
t mengu
au teta
smu kadang
ban yang m
p bertah
saat Ashalina Lameda selesa
to dan Saira, ada yang tersenyum sambil menggeleng-geleng
mana orang tuanya duduk. Semua mata kembali tertuju padanya
dilahirkan oleh wanita cantik sepertimu, Bu. Dan ... thank you very much, Father." Ashalina bersimpu
mbung