ISTRI RASA SIMPANAN
alankan perintah
Klub W ini telah menunggunya, Dia akan dibawa ke sebuah hotel. Lagi-
ke sebuah kamar Suite yang sudah di pesan. Allicia terpaksa masuk denga
pa pria juga yang telah lebih dulu datang, ada di ka
dapan mereka semua yang sedang memandangi di
rlihat polos," ujar salah satu teman
a," jawab pria yang lainnya lagi seraya menambahkan
oba aku," pikir Alicia dengan ketaku
temani mereka bermain!" peri
nya Alicia dengan
sa melakukan ini kepada
pengih hutang meninggalkan Aliia dalam kel
ri menarik tangan si penagih hutang seraya memohon dengan l
tang menarik lepas tangan yang melingkar di leng
lah satu dari mereka yang ada di dalam kamar
u!" teriak Alicia berusah
n kepada para pelanggan dari kaum kaya raya, karena sudah setia menjadi pelanggan Klub W. Mereka dipersilahkan untuk bermain sa
ng lain masih asyik mengamati dengan sambil menyesap
knya itu lalu berlari masuk ke kamar mandi, "Brengsek!" h
di meja. Dia pun mengambilnya untuk melindungi dirinya. Pintu kamar mandi berhasil dib
ntuh aku!" hardik marah A
ni untuk melarikan diri. Kamar mandi di kamar Suite ini kebetulan dekat dengan
anak kecil tengah masuk ke dalam lift, lalu Alicia pun ikut masuk
jarnya. Bocah kecil yang ada di dalam lift itu memandang wajah ketakutan Alicia. Lalu dia mea?" tanya bocah kecil yang terl
Ya aku baik-baik saja!" jawabnya sambil
ika melihat ada si penagih hutang yang tadi membawa dia kemari. Dia pun langsung membalikan
otak Alicia seperti mendidih. Tidak tahu apalagi apa yang harus dilakukan. Melihat jika mobil yang sed
i depan memperhatikan gerak-geriknya, Melihat sedang di perhatikan Alicia meletak
yang sedang memegang kendali mobil itu pun berkata, "Nona, sebaikanya sege
ja!" pinta Alicia semb
u di sebelahnya pun terbuka, Dan, itu me
ssitennya dengan nada marah. Melihat ini Alicia langsung memegang tanga
rah. Anthony berpikir, "Baru saja berbicara tadi
dia melihat taksi berhenti di lobi dan berkata, "Ok, begini saja suda
an selalu dianggap buruk. Taksi pun membawa Alicia melaju pergi, sementara Anthony masih memandang dingin kepada asistenn
i ini adalah hari yang penuh kesialan, "Di kehidupan selanjutnya, aku tidak ingin kisah ini te
gemetaran. Lalu dia mengetuk-ketuk pintu, berharap penghuni di dalam ruma
ara orang yang baru