icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menjadi Madu Sahabatku

Bab 3 MMS - 3

Jumlah Kata:1204    |    Dirilis Pada: 21/05/2024

kamar yang sudah dia pesan khusus untuk keduanya. Dia dengan teliti mempersiap

athan," ucap Elsa dengan penuh harap dan kehangatan dalam suara

n getaran kebahagiaan dan haru melihat dekorasinya yang menakjubkan. Dia bisa merasakan betapa

an-lukisan indah, dan balkon pribadi menghadap pemandangan kota. Semua detai

ar dari kamar, membiarkan Silla mencermati ruangan itu sendirian. "Ambil in

polosan berwarna putih, yang baru saja diberikan Elsa.

harus minum ini, satu kapsul saja. Biar nan

at. "Ah enggak, Yang! Aku nggak mau minum obat beginian!" tolaknya cepat dan

a membuat kamu menyentuh Silla. Kan k

g. Tapi ya nggak perlu pakai car

e

erasakan dadanya sesak. Kata-kata itu terdengar menyakit

angnya harus, ya, sampai dengan kata nggak sudi seperti itu?' batin Silla penuh tanya. Sampai detik ini, pertanyaan

ikannya sebuah kecupan mesra dibibir demi bisa meluluhkan hatinya. "Kalau kamu sudah menyentuh Silla, p

ap

han. Menghalanginya untuk bicara. "Mas nurut aja sama

birnya lalu kecupan bibir itu kembali terjadi. "Ten

ku pulang ya, Mas. Kamu masuk, baju g

menarik tangan Elsa, menghalanginya yang hendak melangkah pergi.

kut menginap bareng kalian? Yan

Nathan mengeratkan tangannya, tak

suami. "Nggak etis juga kali, Mas. Ya udah, ya, aku pamit pulang. Assalamualaikum.

lambaian tangan, menatap sang istri yang sudah

pada akhirnya Nathan ha

la napasnya dengan panjang dan berat. Natha

penuh kebahagiaan, tapi Nathan yakin-jika dihati pere

nggak akan ada perempuan mana pun yang bisa meng

gan langkah berat dia masuk ke dalam kamar hotel ya

lam kamar mandi, dan tak lama setel

nggenakan handuk kimono dan menatap sang su

mengalihkan pandangan. M

ganti nggak, ya? Soalnya aku lupa nggak bawa baj

itu saja dengan wajah dingin, masuk ke dalam kamar ma

ak

hingga suara sontak mengagetkan Silla. Perem

justru terlihat marah?" gumam Silla, dan tak lama kem

g,

g,

" seru Silla, lalu cepat-

gang sebuah koper besar di tangannya. "Selamat malam, Nona

Terima kasih, ya?" Silla langs

a. Kalau begitu

itu membawanya masuk. Silla berpikir bahwa koper itu pasti ber

anya saja yang membuat Silla heran, mengapa tak ad

engirimku baju ganti sama semua d

embawa ponsel. Alhasil, mau tidak mau Silla memakai salah satunya da

mandi dengan menggenakan handuk kimono. Se

nyuruh petugas hotel," ucap Silla memberitahu, meski pria it

r yang Silla tunjukkan lalu mengambil baju ganti

ak berbicara. Dia sejak selesai mandi la

dalamnya. Silla merasa canggung untuk mengajaknya

ba mencairkan suasana dengan mengajukan permintaan maaf dan memberikan salam selamat malam. Dia mera

pada layar ponselnya. 'Tidur tinggal tidur, ngapain pa

dengan obat yang Elsa berikan. Tanpa ragu, dia

Silla?' pikir Nathan penuh tanda tanya. Dia melihat

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka