icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Immortal and The Beast

Bab 5 Menguatkan Tubuh

Jumlah Kata:1260    |    Dirilis Pada: 17/05/2024

Teng

itu juga dengan Leaman, Xuval, dan Jailen meninggalkan Theodore yang terbaring di lantai dengan tubu

Matanya saat ini terlihat tajam menatap punggung tiga anak pembully itu, k

!" Wisley menatap iba p

as," ucap Theodore sambil bangkit dari lantai, tubuhnya terasa cukup nyeri. Dan jika dia pula

ku jenguk saat pulang

menarik lengan Wisley untuk ikut dengannya ke UKS, padahal dia yang membutuhkan seseorang untuk menopang tubuhnya. Dan itu Wisley

ia sangat baik," komentar Wisley tidak habis pikir. Dia

pertinya," balas Theodore melepaskan dirinya dari Wisley, lantas membu

angsung membantu Theodore duduk di salah satu ranjang, lantas

," ucap wanita itu langsung mengutak atik benda pipih yang disebut ponsel, menuliskan

datang ke UKS, terkadang dia melerai pertengkaran antara murid, k

sta, yang kaya berkuasa. Itulah kenapa selama ini Theodore tidak berdaya untuk melawan. Tap

menghela napas pelan melihat temannya yang dengan cepat langsung tertidur. Lain dengann

nghadap jendela, kemudian menarik napasnya dengan pelan yang disusul menghembuskan. Kedua tangannya l

bak sedang turun salju. Dia seperti itu selama satu jam, sampai bell terdengar berbunyi, Th

ley yang kemudian mengerang karena terganggu, tapi kemud

menguap lebar, kemudian merentangkan kedua tangann

ak bergerak dan menatap Theodore dengan kerutan di dahinya,

a tidak melihat lebam di wajah Theodore. Bahkan dia sampai menyingkap baju sekolah demi melihat luka p

timu," gumam Wisley yang berpikir keras

y menghampirinya dari belakang. Orang itu begitu berisik di teling

re hanya membalasnya dengan lambaian tangan. Dia berjalan sebentar yang kemudian mendapati All

setelah berada di samping a

natap wajah Theodore, mungkin dia sedang berpikir k

adiknya yang tersenyum sambil terkekeh pelan. Gadis itu dengan ce

kap seperti apa untuk memberi apresiasi pada nilai bagus Allita. Dia

, apa ada yang salah?" tan

h dengan wajah cemberutnya. Theodore justru mengernyit melihat wajah cemberut Alli

ucuk kepala Allita, lalu mengelusnya dengan lembut. Ini pertama kalinya dia melakukan hal

lan. Sedangkan Theodore justru menghela napas pelan. Dia tidak begitu terbiasa deng

golahnya. Makan siang sepulang sekolah yang melelahkan justru hanya makan dengan nasi yang dita

mentar, ini adalah hal yang biasa untuk mereka. Bahkan makan siang ini tidak memb

egitu sempurna. Keluarga yang kaya, kekuatan yang melimpah, pelayan yang memanjakan, dia mendapatkan semua itu.

panggil aku di kamar ya," ucap Theo

tu lemah ini. Setidaknya setiap kali dia terluka, lukanya akan lebih cepat sem

ni?" gumam Allita menatap pintu kam

ipun ada, itu adalah pekerjaan keras yang membuat ibu mereka marah sekali. Bagaimana bisa tega sa

knya makanan enak. Ini adalah kehidupan keluarga kecil yang berisi tiga orang. Allita sibuk

gumam Allita menatap

apa buku dan mulai mengerjakan soal yang diberikan guru di sekolah. Sampai sang ibu pulang, Th

ang ibu dan memijatnya. Dia menyalurkan sedikit energin

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka