JANDA KEMBANG
GSI
memegang serta mengocoknya ! Entah dosa apa yang pernah Aku perbuat dulu kala hingga mendapat perlakuan mesum seperti ini. Aku memang telah menyadari jika mertuaku ini sejak dulu punya niat jahat kepadaku, tatap
il hati ya." Ucap Mas Kusno kala itu, sesaat setelah Aku mengadukan si
sikap kurang ajar kepadaku !" Protesku dengan nada sedikit meninggi, seng
a Dek, Kamu yang sabar dulu." Balas Mas Kusno sa
ini Mas ? Aku benar-benar sudah tidak ta
ini, menemani Bapak yang sudah tua. Aku sudah berjanji kepada mendiang Ibu
ika Aku memintanya untuk pindah rumah, hidup mandiri tanpa kehadiran Bapak mertuaku, sebuah ke
mangatnya untuk bekerja tak pernah surut. Tiga tahun lalu pertama kalinya Aku dipertemukan dengan Pak Jali ketika Mas Kusno membawaku ke rumah ini, memperkenalkannya kepada orang tuanya. Kesan pertama ketika melihat sosok Pak Jali membuatku risih, tatapan matanya ketika mel
heheh." Kekeh Pak Jali, tangannya masih menggenggam tanganku dan menggerakkannya maj
i dibuka saja
menjauh dan berusaha menutupi area dadaku yang kini hanya terlindungi oleh bra saja. Pak Jali menatapku mesum, pria tua itu perla
Masukin ke
. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menolaknya tapi Pak Jali semakin merangsekku, Aku tak berdaya hingga akhirnya mulutku disesaki batang penisn
h!! Eeem
isnya, rasa asin dan pesing seolah tercampur meracuni indera perasaku, seketika keinginan untuk muntah begitu membuncah
Ayo hisap!
ar nan berurat nyaris menyesaki seluruh rongga mulutku, sampai setelah beberapa saat Pak Jali men
"Ucap Pak Jali sembari memegang daguku, aroma tembakau kretek lan
rhasil melepas braku, tanpa perlawanan berarti dariku. Ada perasaan aneh yang mulai muncul dari dalam diriku ketika mertuaku semakin intens mencumbu tubuhku. Pak Jali sepertinya mulai berhasil memancing sisi liar dari dalam diriku, sisi lain yang selama ini gagal diwujudkan oleh mendiang Mas Kusno. Gila ! Suamik
cchhhh
ika jemari kekar mertuaku mulai menggesek-gesekkannya pada
nya mengembang sumringah seolah dia sudah berhas
ukaan vaginaku langsung tanpa penghalang. Sesaat pahaku bergetar ketika tangan mertuaku mula
..!! Pakkk!
ok cepat. Pak Jali semakin liar, payudaraku yang menyembul besar langsung dilahapnya dengan rakus. Dihisapnya kedua putingku secara bergantian samb
Pak !! Aku mau kenci
membasahi lantai. Nafasku tersenggal, tubuhku bergetar hebat lalu mulai terkulai lemas. Entah cairan apa yang baru saja keluar dari dalam vaginaku itu, ini baru
erasaan malu masih menguasai diriku, apalagi ketika dihadapkan pada pert
*
N SEBE
usaha yang biasa-biasa saja. Sesuatu yang juga akan dilakukan oleh Pak Jali kala itu. Setelah memakirkan motornya Pak Jali beranjak menuju gubuk itu, tampak sepi tanpa penghuni. Tapi sebelum Pak Jali mengeluarkan kalimat sapaan, pintu depan gubuk terbuka dengan sendirinya. Terkejut, tapi Pak Jali langsung melangkahkan kakinya masuk ke dala
Mbah Jarwo." Kata Pak Jali, Mbah Jarwo tampak acuh, matanya masih terpej
Jarwo, meskipun badannya tak begitu besar, bahkan cender
ka ingin semua permohonanmu bisa terkabul?
saja yang harus Saya lakukan agar keing
ku yang akan menyelesaikannya dari sini. Ya
.Tumba
dipenuhinya agar bisa mendapatkan kekayaan instan serta terlunasi seluruh hut
h Jarwo, kali ini kedua matanya terbuka dan langsung
iliki garis keturunan langsung dari darahmu. Bukan orang lain,
anya Pak Jali, pria itu mulai ragu dengan cara spiritu
satu sisi dia sudah dikejar-kejar oleh hutang, sementara di sisi lain dia tidak ingin menumbalkan seseora
menyiapkan tumbal."
l itu ?" Tan
ya Mbah,