Kakak Kelasku
a tidak terlambat karena acara semalam membuatnya senan jantung. Keluarga Elang begit
Elang, minggu depan mereka akan bertunangan dan semua keluarga sudah setuju tetapi tidak deng
begitu fokus pada makanannya Tuan Al
sarapannya tidak en
nya. Lalu ia pun segera pergi ke sekolah tak lupa mencium punggung tangan kedua oran
lah. Sedangkan Tuan Aldi hanya bisa menarik napas da
ngabaikan pertan
, agar Rania bisa menerima s
eperti ini tetapi semua sudah di putuskan oleh kakek d
pintu mobil dengan langkah gontainya, kedua
api kok mendung ya." ucap s
h lho." ujar Nita yang bingung seda
a meringis kesakitan, sedangkan Rania mengabaikan kedua
ang sedang berjalan menuju kelasnya. Rania tidak peduli ada atau tidaknya Elang
k gitu sih. Abang Dodi temenin ya
masuk ke kelasnya membuat Elang berpikir jika Rania masi
ak- anak boleh istirahat, tidak dengan Rania
enjawabnya dengan singkat saja. Hari ini Rania dan Elang harus ke toko emas untuk membeli cinci
mengikuti pelajaran seperti biasanya, setelah berkutat deng
ia menolaknya karena ia harus pulang lebih awal. Kedua sahabatn
masing, Rania bisa berpanas lega untuk hari ini. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi meng
, Rania sudah jenuh menunggu kedatangan Elang karena E
ang dengan sumpah serapahnya, dan membuat Rania
rapahnya hmm!"
dah pegel nih.
a menyipitkan matanya menatap Elang. Elang menyuruh Rania agar masuk ke dalam mo
lam mobil masing-masing. Tak lama mobil sudah sampai di depan toko emas, k
a mau ambil pesana
i ambil dulu." u
nnya kepada Elang, selesai mengambil cincin tunangan lalu Rania segera masu
ncinnya dulu?" tany
k usah ganggu gue lagi, gue cape ma
dan berlalu begitu saja tanpa permisi. Melihat itu Elang hanya menggeleng
n terbangun, karena perutnya sedari tadi sudah berdemo minta makan. Ak
nuju dapur. Di sana ada Bi Ratih yang sedang mencuci piring, R
udah pul
eja makan Bibi ud
i, mak
n lahapnya, selesai dengan makanannya lalu Rania pun menuju kamarn
ndinya, lalu ia pun memakai pakaiannya dan sedikit merias wajahnya. Rania memang sudah
a pun sadar jika dirinya akan bertunangan dengan Elang. Elang adala
bukunya karena ada beberapa tugas yang harus ia kerjakan. Terd
sayang." ucap wanita paru
a M
utri yang fokus pada tugasnya. Ia pun bertanya tentang hari ini,
amu sudah meng
da
Irma pun mulai bangun dari tempat duduknya dan menghampiri Rania. Dia mengusap pelan rambut Ran
ini, atau kamu terpaksa? Jawab Mama Ra