icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PPKM (Pelan-Pelan Kamu Menerimaku)

Bab 7 [6]

Jumlah Kata:1396    |    Dirilis Pada: 12/04/2024

a. Memilih kabur seperti gadis remaja yang baru pertama kali jatuh cinta. Yang sialannya, Jess kaku karena peluk itu ternyata masih sehangat yang perna

elesai. Sudah ben

ok pria yang begitu ingin ia

ang Jess pun tak ingin memulai untuk menghubungi. Bagi Jess, Arslan yang memutus

ko

pa Jess b

sa mengikat mereka; pernikahan. Tapi Jess batalkan dengan seg

i ia berhasil Jess pun yakin, kalau bukan karena kabar dari Xena, pria itu tak akan kembali dari Malaysia. Ta

ususkan kamar itu hanya untuk Jess. Di sayap kanan rumahnya, yang bisa dibilang lebih mirip vila untuk menenangkan diri dari pada sekadar rum

u yang simple namun berkelas sementara Xena kadan

tumpuan paling bes

iga maunya abu-abu atau coklat gitu? Suram banget. Lagian enggak cocok kalau jend

lo berga

Ya Tuhan. Kacau banget

Na. Lo buka jendela lebar-lebar. Taman di sayap kan

kan kalau ada Riga di

gus juga Jess. K

mengubah posisi rebahnya menjadi telungkup. Dagunya ia topang, matanya memandang arah luar jendela besar kamarny

jendela. Tempat di mana Xena meringkuk dengan mata yang fokus membaca buku harian ibunya. Menguak satu d

gak ada," katanya demikian lirih. Lalu perlahan ia bangkit, mengambil bantal yang

ukulin. Bahkan niat gue dulu, nyawa bayar nyawa." Jess duduk menyamankan diri dengan bantal besar yang tadi ia bawa.

in lama makin kencang isaknya. Ujung hidungnya pun kian lama kian basah karena air mata. Tadinya ia ta

liah, ia baru bisa bergerak mengunjungi makam orang tuanya. Mungkin di luar sana, orang berpikir Jess sudah meneri

imaan. Yang sangat sulit

ejadian itu. Di mana ia kembali kehilangan. Dan rasanya,

banget! Tolol! Enggak guna! Jagain Po di dalam perut aja

itu kian deras m

an makin jadi seiring dengan be

kan untuk memohon perlindungan

adak merajam bagian perut

r. Hanya Po ya

erih yang masih sama besarnya dari kabar itu tiba. Yang

s mengangkat wajahnya. Mengerutkan kening lantaran jam di dinding suda

ar ponsel di

Mandiri dua hari lagi datang Neng buat negosiasi. Kami enggak mau menjual di bawa

*

tampak bersiap. Malam ini juga gadis itu memutuskan pulang. Besok pagi, ia ke Sukabumi. Membawa

dengan orang yang diminta menjaga makam serta rumah Jess di

awab Jes

, Lyn. Besok pag

u sebenarnya tak masalah, hanya saja, ia belum ingin kembali ke sini da

idur aja. Gue mint

n satu jaket di

pintu. Di sampingnya ada Riga. Yang mana membuat Jes

t koper kecil miliknya. "Gue pengin cium Gwen tapi p

-hati, ya. Lo hutang banyak ban

gue mau cerita tapi gimana? Terny

i Arslan yang bertanya lantaran ia

Segera Jess mendekat pada Xena dan memeluk sahabatny

ga, sebenarnya ada khawatir yang ia punya. Tak pernah Jess menyinggung perkara apa-apa selama se

a sedih, Jess tak pernah berlama-lama. Cukup dua hari di Jakarta dan sisany

n menghibur Jess dan tak memaksanya untuk banyak berkisah, juga mengawasi jalannya An Flower

berpesan untuk hati-hati. Dan kam

rusan, Jess tersenyum

nganggu

k kopernya segera yang mana

a an

jangan nyebelin, lah. Lo

sungut. Ia juga tak peduli kalau Riga juga Xena terkekeh akan sikapnya. Juga satu selo

ulur terus, Ar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka