Menikah Dengan Berondong
h semua fasilitas kamu papa cabut." Arthan langsung menjauhkan p
rburu-buru. Luka di wajahnya saja belum dia obati, Arthan menghela napas panjang menjawabnya d
ya. Semua temannya meledek saat mengetahui Arthan kalah dari seorang wanita. "Malu-mal
ewek udah gue hajar balik. Buruan
i, dengan kesal menekan luka Ar
t, be
than. Selesai di obati Arthan menyahut kunci d
t dulu!"
heran melihat sikap Arthan yang seperti it
nah datang sehingga tidak perlu bertanya di mana ruangan papanya berada. Para wanita di sana memekik histeris melihat
ya? Anak baru apa gimana? Tap
ah dijemput aja padahal
Halu aja lo, tugas
itu menghela napas panjang terlebih melihat pakaian Arthan yang seperti itu. "Kamu ini kan pap
melin aja, gimana Arthan mau b
leh ke arah papanya menawarinya barangkali papanya mau. "Ngopi d
dari luar lalu tak lama seorang wanita cantik masuk sembari membawa berkas di tangannya. Kedua mata A
sini? Jangan-jangan dia seker
Anda tanda tangani," ucap Sella sembari me
nya terangkat saat melihat putra nakalnya mendekat seolah mengenali s
u. Ia bahkan mengacuhkan ucapan Arthan seolah mereka tidak saling
saya permisi dulu,
ngg
erjadi. Ia ingin segera terbebas dari ruangan i
a, saya ada tug
dan ia kembali bertemu dengan wajah menyebalkan A
gguk dengan semangat, wajahnya pun berseri-s
lla langsung memelototinya, sedangkan Baga
Arthan putra saya, seperti yang sudah saya katakan sebelumnya bahwa kamu harus mengajar
bilang jika dia akan menjadi pembimbing putranya. Namun, S
?" Sella ing
yang saya percaya, saya yakin kamu bisa membantu p
pelan sebelumnya ia sempat melirik kesa
ucap Sella lirih ha
anya mengiyakan permintaan atasannya hari itu. Jika tahu a
sial!" uc
lagi saat melihat penyusup tersebut adalah Arthan. Pria gila itu tersenyu
on bantuannya Kakak Cantik," ucap Art
aya jadi kakak kamu, najis banget punya
ah lelucon. "Oh, jadi nggak mau di panggil kakak? Yaudah gue panggil sayang
sama saya. Saya itu lebih tua dari ka
antik perempuan di hadapannya. "Wajah lo nggak tua-tua amat, masi cocoklah kalau sama
jangan sampai dia kelepasan dan men
i ruangan saya!
." Arthan langsung berlari keluar setel
erasa sangat frustasi. Bagaimana hidupnya setelah ini jika
otre. Ia sampai bersiul masuk ke dalam kamar mandi sampai Farida yang melihat
agas melepas kaca matanya lalu meng
uh cinta
i nasibnya. "Gimana caranya bisa bebas dari bocah sialan itu! Nggak
u okay,