Istri Rahasia Sang CEO
rti itu, kok. Ya sudah! Aku sama mamaku pulang dulu saja, lag
cepat
Tante dan karena satu arah, aku dan mamaku sekali mampir ke sini. K
hat ibunya masih tertidur. Arana membuka makanan yang dibawakan oleh Dan
dia anak gendut itu? Kenapa aku seolah masih belum
saat masih kecil itu, tubuhnya sangat gendu
ar dia juga menyukaiku dari kita kecil? Rasanya kok terdengar seperti ha
*
an posisi ranjang di model duduk. Ibunya sedang berbicara dengan dokter
na yang memang penasaran. "A
saja ibu ingin berbicara sesuatu, tapi ki
melihat hera
eberapa orang dengan pakaian rapinya. Ada beberapa dokter dan
apa?" tanya
datang dan nanti semuan
i tadi ditunggu oleh ibunya Arana muncul dengan kemeja berwarna putih da
g sebenarnya dari tadi penasar
enikah hari
" Arana melih
melihat kamu menikah dengan orang yang nantinya bisa menjaga kamu."
d Ibu
membaca kertas putih yang diberikan padanya, dan dia tampak bingung karena Arana memang tidak men
apa, Dok? Ibuku
dan ibu sudah tau ini sejak lama, hanya saja ibu tidak mau mengatakannya. Ibu sangat
us segera dioperasi untuk mengangkat benjolan itu dan nanti
wayangnya. "Arana, Ibu sudah mengatakan pada dokter Elena tentang sakit ibu itu sebelum hasil medis keseluruha
akit yang bisa menangani penyakit kanker? B
fositik Kronis, dan kanker ini memang berkembang secara perlahan, tapi kanker ini sudah memasuki stadium tiga, apa lagi ibu Ariani
a melihat Dane dengan wajah memohon. Dane pun tampak bingung,
lihat kamu menikah dan bersanding dengan seseorang yang ibu yakin bi
n lagi pula Arana juga sudah berjanji akan menikah dengan Dane jika Dane mau m
an Ibu Ariani asal dia mau menikah denganku, tapi sekarang jika Arana tidak mau aku pun
seolah hatinya tersentuh sesuatu yang sangat luar
cara berdua denganmu waktu itu. Mungkin ucapan terima kasi
denganmu, Dane,"
tampak terkejut melihat ke arah Arana. Dokter
rius?" tanya Da
ah denganmu seperti
a sekarang. Ibu sudah tidak sabar ing
pernikahan yang amat sangat sederhana ini. Arana dan Dane duduk berdampingan
edang berpikir apa keputusan yang dia ambil ini su
an ijab qobul dan dia dengan cepat me
aik saat
dengan Dane yang terlihat santai, biasa saja. Tangan penghu
kali tarikan napasnya. Wajah semua orang yang ada di sana tadinya tegang
ian sah menjad