icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

MEMBUAT AZAB

Bab 4 Bagian 4

Jumlah Kata:1025    |    Dirilis Pada: 21/03/2024

an matanya. Rasa sakit mencengkeram sikunya, dan Bu Niar sangat terkejut ketika melihat tulang sikunya terlihat keluar dari tangannya. Dia menjerit, tetapi kemudian berhenti. Dengan penasaran dia

ada tulang yang mencuat dari betisnya. Oh! Bu Niar merasa bertambah mual lagi ketika melihat

Bahkan dia bisa menyentuh tulang-tulang yang bertonjolan di beberapa bagian tubuhnya. Bu Niar dilanda

a bahkan belum memantrai Lintang Purnamasari. B

Bisa jadi itu adalah orang-orang yang akan menolongnya, tetapi dugaan Bu Niar keliru. Dari balik semak-semak muncul seorang wanita cantik yang memakai

lihat menyeramkan dan matanya seakan begitu dalam, membuat Bu Niar bergidik, apalagi ketika me

ta itu dengan senyum merekah. Bu Niar menela

u tak berkedip. Aura wanita

ngar pertanyaannya. Seharusnya dia menjawab pertanyaan

erbaiki posisi selendangnya dan kem

ekerjaanku dihentikan secara tiba-tiba. Mbah dukun bilang kepadaku untuk mengambil tumbal wanita bernama Im

yang sebenarnya. Yaitu kamu. Kamu sudah tahu peraturannya, kan? Kalau tumbalnya gagal, maka orang yang menumbalkan itu yang akan jadi tumbal. Coba lihat itu!" seru Sri Widodari sambil menunjuk ke arah onggokan tubuh manu

isteris. Sri Widod

an?" tanya Sri Widodar

Niar dengan sedih. Sri Widod

bentar lagi mati dan aku punya penawar

r menj

Bu Niar sangsi. Sri

ran mac

tidak akan mati, tetapi dengan satu syarat, kamu

mandang penuh antisipasi kepada Sri Widodari d

dengan senyuman penuh makna. Mendengar kata mati,

tumbalnya aku akan memberimu kekuatan penyembuhan. Kamu akan bisa menyembuhkan luka dan penyakit dengan

hancur itu, kepalanya pecah, kaki dan tangannya membengkok ke arah yang salah, dengan tulang yang mencuat ke sana ke mari, tetapi kemudian Bu Niar melihat pintu gerbang di atas retakan tengkoraknya, dan tiba-tiba saja dia memahaminya. Deng

tiba-tiba saja semua terlihat jelas. Sangat jelas, seperti ada yan

Sri Widodari t

rcaya padaku?" ta

dah utuh seperti semula, bahkan nosa darah pada baj

u dan aku akan menjadikanmu dukun yang sakti man

bangkit dengan leluasa dan merasa gembira karena tubuhnya terasa lebih ringan d

membantu Bu Niar. Sri Widodari tersenyum, di tengah keributan itu dia meraih satu pemuda, yang dengan mudah dibawanya ke balik pepohonan. D

i ada noda darahnya

u o

lahan meninggalkan kerumunan itu. Bu Niar tidak tahu ada sepasang

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka