icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Crescent Moon

Crescent Moon

icon

Bab 1 Portal Magis

Jumlah Kata:1486    |    Dirilis Pada: 11/03/2024

ol

anis. Aku janji.” Anna mengulurkan ta

ukti perjuangan. Gigi runcingnya sengaja dipam

hnya lebih dekat ke depan. Belaian lembut mendarat ke atas kepala

Mata biru yang salah satunya tersabet luka gore

warnanya persis seperti dirimu. Sayang, dia

lin aneh yang meresapi pembuluh darahnya. Tubuhnya mendadak dikuasai insting d

an. Melindungi. Sensasinya luar biasa mengejutkan dan

r hatinya dari segala penjuru. Rasa lapar yang belum pernah dirasa

tersenyum. “Ini, ada plester luka untukmu. Mungkin kau perlu le

a mereka. Jurang tinggi yang seharusnya tidak boleh dilewati dan membentuk ikatan asing tanpa dia sadari. Tato ma

Paman Cédric sambil menent

a bisa mengobatimu,”

dari rencana. Serigala itu mengerjap-ngerjap gelisah sebelum matanya terpejam

i.” Nada Paman Cédr

nya yang tipis bergoyang ditiup angin malam. “Bisa

u maksud?” Paman Cédric mele

, serigala itu sudah pergi tanpa meninggalkan jeja

*

n

epatu bot yang lebih cocok dipakai di musim dingin, tulang pipi cekung, dan kantong mata y

eja makan. Bahan dari kayu mahoni yang minggu lalu telah dipelitur cantik oleh paman sp

stoples dalam rak. Gula pun tumpah dan mengotori dapur. Tawa puasn

menyamarkan keberadaanku. Aku masih mengintip dari balik celah lemar

angsung rusak. Adrenalin menjalari tulang punggungku yang kebas. Aku hampir menjerit s

l menahan tangisku yang berubah jadi isak parau tak tertahankan.

pecah. Seseorang yang lain yang bibirnya dihiasi tindik segera memun

i yang cantik,” komentarnya s

spresinya berubah asing dan gelap. Matany

edang mengaktifkan radar pendeteksi arah. Jantungku mencel

hi di ranjang.” Tawa terbahak-bahaknya membuatku m

kai jaket kulit itu menyahut, aksennya ganjil,

seksi,” balasnya sambil memanggul

Mungkin usianya sembilan bel

l ingin melancarkan tinju. Aku tahu pasti dia s

i yang tidak memberikanku jalan keluar, kecuali kematian. Apa

ka bawa jelas bukan digunakan untuk sekadar menggertak, tetapi me

dik itu mencomot roti gandum y

kut mencicipi dan mengunyah dengan s

tara matanya masih mengawasi sekitar. Waspada pada segala bentuk antisipasi dan

gan tajam yang mendebarkan selepasnya. Aku meringkuk seperti kucing. Keadaan

mengendalikan diri dan menguasai tremor di kedua telapak tanganku yang lici

rhati-hati dengan gerakan yang akan mengundang masalah baru. Pek

ur dan menunduk serendah yang tubuhku m

berteriak histeris. Pria koboi menarik dua kakiku, sementara ak

rpihan kaca. Bagian belakang blusku robek

tu menancap di tulang belikat kiri. Sesuatu yang hangat merembes membasahi

acungkannya ke atas. Satu tangannya yang bebas beral

ngisi paru-paruku yang nyaris pecah dengan harapan untuk bebas dan lari

mkan mata untuk tiga detik yang terasa seperti selamanya. Nada lembut d

erapa umurmu? Sembilan belas? Dua puluh?” bisik pria

a. Aku mengangkat dagu dan memikirkan ratusan taktik dalam kep

eringai ejekan dan aku tahu itu akan mengganggunya. “Tebakan yan

al di depan gang. Kedua alisnya bertaut rapat, jari telunjuknya yang kurang ajar menuruni leherku,

senyum. Lebih manis, lebih menggoda. Bersikap seolah-olah aku ter

ur pretty pussy.” Pupil mata

setidaknya aku harus mencoba. Jika aku gagal keluar melalui pintu bel

menyentuh pahaku, aku membenturkan kepalaku ke kepalanya dan menusuk s

tut kananku sukses menendang selangkangann

belakang yang terhubung dengan jalan setapak yang mengarah ke hut

lompati semak-semak berduri, tapi pelarianku mendadak terhenti karena aku jatuh tersandung akar pohon. Suara tembakan

erubah. Dadaku pengap oleh sensasi magis yang tidak pernah kupercaya ada. Rasanya seperti baru saja membuka

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka