icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

KUNCI LATHI

Bab 4 Bagian 4

Jumlah Kata:1175    |    Dirilis Pada: 07/03/2024

a di dalam mimpi dan halusinasinya. Aza duduk dengan wajah merona malu. Salma tersenyum dan duduk di s

tu mendekati Aza

anita itu. Aza mengangguk. Secara um

wanita itu lagi

ak,

-balik tangan itu, seakan mencari sesuatu. D

ya wanita bungkuk itu dengan agak panik, "cincinnya besar d

k. Salma memandang Fiki --suamin

k Rah, dan sama sekali tidak ada perhiasan yang melekat pada tubuh Mbak Aza," jawab Salma perl

keheranan. Dia memandang Fiki dan Salma bergantian

ya, Ust?" kata Mbok Rah

ya berusaha memanggil-manggil dia, tetapi dia nampak tidak mendengar saya. Saya sangat heran melihat tingkah laku wanita yang sangat aneh itu, karena dia nampak bicara sendiri dan akhirnya

i ke pesantren ruqyah dengan motor. Bukan ke rumah sakit. Dan satu lagi, Ust, waktu saya temukan baju Mbak Aza sama sekali tidak basah. Kerin

ing-masing bernama Iqbal dan Naim, berpandan

?" tanya Fiki dengan agak marah. Asma

lam adalah pemimpin pesantren ruqyah Karang Le

anya Fiki lagi. Asma dan Salma berpandangan lagi. Asma jelas keta

adz juga baru saja masuk kelas, kan?" jawab Salma dengan senyumnya. Dia paham suaminya marah karena

men

pada saat Mbak Aza datang," kata

kan diri. Waktu datang ke sini, Mbak Aza memakai kemeja warna merah dan rok warna hitam. Dan salah seorang pengantar Mbak Aza mengatakan bahwa baju yang dipakai Mbak Aza adalah baju pinj

saja dari rumah sakit dan sebelumnya baju basah. Tidak salah, kan, Ust?

ibirnya. Dia nampak

warna apa, Mbok?" tanya Fiki. Mbok Rah terk

aus warna kuning, Ust. Waktu itu dia juga tidak memakai ji

bak Aza ke pesantren ruqyah?" tanya Fiki lagi, membuat semua orang

ng mencari rumput dengan orang-orang itu. Katanya mereka dari daerah

sepertinya dia sudah kehabisan pertanyaan untu

a dari mana, Mba

jalanan dari sini," jawab Aza. Beberapa or

h? Kalau boleh tahu nama desa atau kampung tempat rumah Mbak Aza berad

ungan dan menggel

saya juga meninggal. Jadi saya tidak tahu nama orang tua saya. Sekarang saya tinggal

nama paman atau pakdhe M

ahnya pias dan pucat.

a tidak t

*

ayam kampung dua butir dan seikat daun beluntas, yang semuanya diletakkan dalam sebuah wadah yang luas. Kemudian Sasongko buru-buru menambah ketan masak yang masih mengepul dan menguarkan bau har

" Terdengar suara wanita di balik

n,)" jawab Sasongko. Dia buru-buru mengeluarkan kotak kecil dari dalam tasnya

ongko mendengar suara orang makan dan minum dengan rakus di balik tirai dan dalam sekejap wadah be

kan bisa memberitahu siapa yan

h, M

saji yang sama dan ditambah den

h, M

ari rumah pengap dan kecil itu, dan kemudian dengan mobil tuanya Saso

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka