PURA-PURA TIADA
ana
g yang membekap mulut Ari
Arin terus saja membe
k!" Ucap orang yang
atanya untuk melihat orang yang
g yang membekapnya,
, laki-laki itu pun melepaskan bekapannya
bekap-bekap saya?" Tanya
ar kamu tidak ketahuan!" Ja
?" Tanya Arin
kamu tidak akan menangis. Soalnya lihat
Arin yang sudah kepalang penasara
per sibuk itu menyempatkan waktunya
sambil memberikan kain t
Sebab, jas tembus pandang itu merupakan salah satu penemuan yang sedang dikem
n secara luas?" Tanya Arin dengan heran sambil tetap mematung ditempat
kan mata saja. Saya khawatir kamu tidak melihat adegan menceng
kemudian mengambil kain itu lalu me
af sambil berjalan le
n mengekor di
ntu depan tadi sedikit terbuka, jadi mereka tidak p
n yang sudah tidak bisa
awab Altaf untuk m
ni masih berada di r
ihat Puspa yang melewati mereka sambil me
uhnya di sofa ketika dirinya s
kan rumah ini adal
" Dumel Arin pelan
untuk nanti!" Ucap Al
s!" Sambung Altaf sambil melanjutkan perja
ah kamar Arin dan Erlan ya
at macam-macam iya?" Tanya Arin dengan kesal. Sebab semua pe
af memilih un
yang tidak lain adalah kamar Arin dan Erlan. Arin menemukan
daun pintu saja. Dan tolong jangan bertindak gegabah. Karena balas dendam terbaik i
di pintu itu agar tubuhnya yang tidak terlalu besar ini d
sudah disambut dengan suara-suara yang terdengar ambigu. Kadangkala
reka dari celah!" Ucap Altaf lagi yang melih
menuruti saran Altaf untuk mengintip
i di dalam, Jiwa Arin langsung
tidak menyangka bahwa sang suami yang katanya mencintai dia tanpa syarat
mata Arin lol
ang waktu! Mending kamu berpikir dan bertindak bagaimana cara untuk membalask
ggukkan kepalanya. Tangannya bergerak untu
f sambil menunjukkan
an, tidak lama terdengar sua
lagi?" Ta
g sedang terjadi huh!" Ucap Ar
arah mereka. Arin pun segera membenarkan kain tembus
gesa menuju kamar yang didalamnya ada Erlan dan Selv
ng, 'apakah ibu mertuanya
Puspa langsung menye
ama dengan Altaf. Tentunya kehadiran mereka
a buka pintu dulu. Kasian Selva malu belum mem
ya mama lihat kalian begini heh!" Ci
tubuh Arin langsu
ru
tu tidak terlepa
elva yang tengah menutup
akaian dia itu terlalu banyak. Makanya tidak heran kalau su
r kalau itu Arin!" Ucap Se
i kamu! Mama takut kamu akan mengandung cucu mama. Lagian sia
ng ingin membenturkan kepala
ikahi Selva ngga?"
ah hamil. Sebab mama ngga mau mendapatkan z
lu deh! Kita mau memproduksi cucu dulu bu
ingin membahas sesuatu dengan kalian! Urusan ranjang
an! Mama tunggu di bawah." Ucap Puspa