icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Karma Cinta

Bab 5 Nafsu Om gede banget

Jumlah Kata:1163    |    Dirilis Pada: 04/03/2024

i Alea. Tetapi hanya berakhir sa

uuuun!’ Anita

️❤️

at dulu?” Alfons melirik ponsel Alea yang

ala dari bahunya, yang sejenak m

enonton acara siaran TV pagi sambil

li menyuapi kekasihnya. Tatapan Alea kembali beralih p

misa! Kembali berjumpa

embesarkan volume suara TV ketika model terkenal Aman

irik dengan tata

TV buat liat Amanda ngerumpi?” Alea sengaja men

ar-benar membela dirinya yang memang tidak mengetahui

“ Alea mencubit gemas

l hati kamu happy, bagaimana ..?"seloroh Alfons

kaaan sama Amandaaaa?” Alea menatap Amanda di

n TV. “Sudah lewat.” Kemudian tersenyum da

menatap pro

lfons sambil menghir

dua alis Alea tera

kemudian sebelah tangan i

lea mengenyahkan

au. Ayo, di jacuzzi,”

ku keburu telpon lagi. Aku

kamu. Bilang aja nginep di tempat temen kamu gitu.” Al

ma video call gimana? Atau aku balik sendiri a

. Sebenarnya, ia masih ingin mel

asih kangen.” Alfons menenggelam

banget sih Om! Padahal semalem kan

jaya ? Jangan diet. Makan yang bergizi, kamu bakal sering lembur.”

tanya Alea den

-cuci, belanja, semua biar diurus ART. Tugas kamu

u barusan bilang kayak gini itu beneran? B

taan yang baru saja lolos. Apa ia baru saja keceplo

” Alfons menemukan tatapan heran Alea. “Tapi

, jadi apa saja boleh asal Alfons mengijinkan dirinya berada di dalam kehidupan lelaki itu. Ia sudah terlanjur mem

h bukannya karena aku Cuma mau enak enak doang.” Alfons menjauhkan wajahn

?” Alea menat

” Alfons mena

g kenap

yakinan kecil dalam hatinya, bahwa Alea lambat laun akan

la melakukan apa saja untuknya. Alea bahkan menciumnya setelah gad

besar. Kelewat megah, bagi hatinya yang semp

a menatap

ama kayak aku. Aku aja nggak kuat, apalagi orang lain. Itu makanya,

esedihan pada wajah Alfo

ain-main dengan perempuan. Ternyata lelaki it

harmonis. Tetapi ia berusaha menunjukkan kepedulian dengan menggamit erat sebelah tangan Alfons . Siap mendengarkan cer

tas pahanya dan menyatukan jemari mereka. “Buat aku, papa aku ya

menatap haru. Apa ini petunjuk dari Alfons , ba

ap pelan lengan Alfons . Jemarinya m

ita jalan santai aja.” Alea ingin mengungkapkan kalimat yang lebih baik tetapi tidak menemukan rangk

ang tengah melingkari pergelangan tangannya. Tan

tu dalam menembus hatinya. Namun kali ini bukan luka yang lebih sakit, mela

hatinya lebih jauh lagi. Alfons mendekat dan mengecup manis bibi

ya nyaris menggenang, tetapi Alfons segera m

Hanya emosi sedangkal ini yang boleh ia tunjukkan pada Alea. I

tangguh. Ia tidak ingin mengundang perasaan iba, s

mar mandi sambil bersimbah darah dari nadi yang teriris saat men

Mama aku kebu

as meja. “Ya udah mandi aja. Yuk.” Senyumannya kembali menge

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka