One Night Sleep
uk sejenak keduanya mengambil napas dalam-dalam dan mengistirahatkan diri sejenak. Dengan posisi berdampingan d
asuk ke dalam pelukan Damian hingga membuat yang
asih m
menyandarkan kepalanya di atas lengan Damian sebagai bantalannya.
elah," titah Damian dengan be
a mereka sampai dirinya benar-benar puas. Bahkan sangat dengan sengaja
lagi jika seperti ini," peringat pria it
tuk menidurkannya," jaw
an menyesali semua kalimatnya sendiri. Bahkan bisa lebi
enyesalinya setelah s
lekat ke arah manik mata Damian unt
salinya sekara
ngk
engerucutkan bibirnya de
au lakukan tadi it
beri jarak dan membuat pria itu terlepas dari miliknya. Lantas i
rbang tinggi namun langsung dihempaskan begitu saja. Bahkan
itu untuk memeluknya dari belakang. Lantas ia menyandarkan dagunya di atas bahu sang puan sem
mabuk," b
kuat dari bibirmu," ujar Damia
n membiarkan jemari itu masuk ke dalamnya. Lantas
at nakal,
t denganmu," jawab
itu pelan. Lantas dengan cepat sambaran itu berubah menjadi lumatan lembut di atas bibir Damian lebih dulu. Pria itu sempat tersenyum di a
anyanya saat Damian melepas
more tim
endalinya. Ia langsung melumat dan memagut ganas
ih dulu mencegahnya. Ia langsung menahan kedua tangan itu di atas kepala Es
baik, sebelum kau akan
•
alkan Ester yang masih terlelap pulas dalam tidurnya. Permainan mereka semalam memang begitu melelahkan, namun juga memuaskan bagi keduanya. Apalagi Damian yang memang
tikan pakaiannya, Ester masih tertidur dan tak bergerak sedikit pun dari atas kasur. Na
aya yang menembus ke dalam ruang kamar melalui jendela. Ditambah lagi dengan kepalanya yang
n berusaha bangkit dari tidur dan
sehelai kain pun yang dikenakan olehnya, seketika langsung terbelalak kaget. Refleks ia menutu
isshh bego ba
tarkan beberapa rekamannya dengan baik. Alhasil ia segera memunguti seluruh bajunya yang masih bertebaran di atas lantai dan digunakannya dengan cepat.
Sakit b
hkan langkahnya tak bisa normal seperti biasa dan berjalan nyaris seperti kepiting
umpat Ester tatkala melihat ke arah cermin dan mendapati hampir selur
ark di tubuhnya rapat-rapat agar tak terlihat oleh siapa pun. Membutuhkan waktu sekitar 10
ketahuan. Bahkan karena saking fokusnya dengan pintu depan yang sudah tinggal beberapa langkah lagi tak membuatnya
ng," batinnya dalam hati, berharap jik
ergi k
e
r biasa. Perlahan ia menoleh ke samping belakang dan baru mendap
n uru
sedang mati-matian menahan rasa malu sekaligus takut bersamaan. Malu karena harus berhadap
, kau ingin pergi begitu saja?" tanya Dam
salivanya getir. Rasa dalam dadanya tak keruan
ini selamatkan aku
? Masih
au jawaban sama sekali dari Este
dan ingin mencampakkanku atau just
jengkal saja. Deru napas hangat milik Damian juga b
yang pernah aku temui, Damian Margajasa!"
~