icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pembalasan Dendam Sang Duda Kaya

Bab 6 Rahasia Ben

Jumlah Kata:1191    |    Dirilis Pada: 16/02/2024

ih tegar dari sebelumnya. "Biar bagaimanapun, kita punya cukup banyak kenangan bersama. Demi itu semua, dan demi ras

asih peduli kepadanya, tetapi ia lantas menger

n bagus. Aku tidak mau Alisya di atas sana menya

berdeham dengan kikuk, "

ekat pantai yang bau amis itu. Tin

ia, sebenarnya di ha

almu. Jangan pikirkan tentang meninggalkan pantai yang menjadi mata pencaharian

telah lama ia rahasiakan, tetapi Thalia terus saja memotong ucapan

jalan dengan aura penuh percaya diri. Tatapannya menunjukkan bahwa tidak ada satu pun benda maupun manusia yang mampu

" tanya pria itu sambil mengusap

a kamu cepat sekal

lah satu tangan Thalia. Setelah itu, ia mengangguk ke arah Ben. "Apa aku sudah

rasa cemburu maupun kesal. Ia juga tidak suka men

uk dibicarakan dengan Thalia, Ben tetap menganggukka

mantan suaminya yang menyedihkan." Garry mengucapkan kalimat itu dengan suara ya

ap Ben penuh penyesalan sebelum akhirnya membiarkan dirin

al sambil memukul pohon terdekat. "Bisa-bisanya kamu membiarkan dirimu direndahkan seperti itu, Ben!" um

merogoh saku celana. Mengeluarkan sebuah kunci yang begitu berkilauan di baw

sebelum aku sempat mengatakan apa pun." Ben sibuk berbicara sendiri. Setelah menyimpan barang-barang itu kembali ke dalam saku celananya

nyentuh leher. Memanfaatkan rasa sakit yang muncul untuk mengalih

tik wajah dan tangannya. Ben menengadah, memandang sebagian besar langit biru telah tertutup ole

en hanya mendengar suara isak tangis Tha

. Bodoh dan menyedihkan, dua kata sifat yang h

enyingkirkan kedua kata

an menghubungi seseorang. Sementara tangan

obilnya

*

diri di tempat minum yang tersedia di bagian tengah. Tubuh Ben berbaring nyaman di atas kursi yang jauh lebih empuk dan lembut dari t

ungguh tidak pernah menganggap jalan di kota Patah sebagai pemandangan yang indah, tetapi melalui kaca mobil barunya ya

r. Keranjang besar dengan penutup yang rapat berada di bagian belakang

aiknya aku menaikkan upahnya," gumamnya pelan. Mengundang p

Pria itu menoleh sekilas dan menyeringai. Memperlihatkan dengan jelas bekas luka horizontal di bawah matanya. Sal

mu berhasil membawa mobil seharga nyawaku ini

mana? Atau kamu menemukan putri duyung di antara ikan-ikan yang bawahan

inya sejak bebera

patkan ini. Aku tidak ingin kembali terlibat dengan polisi kare

memegang belakang kursi pengemudi. "Anggap saja aku mendapatkan duri

mun, ia akhirnya memilih untuk tidak lagi mendesak Ben. "

a i

ak cocok dengan mobil ini! Bisa-bisa orang m

ngar itu. "Aku tidak mung

anmu. Semua orang, kecuali istrimu. Apa dia yakin tidak mau kembali padamu setelah semua kemewa

ingin melanjutkan pembicaraan yang kemungkinan besar akan berpusat kepada hubungannya denga

ukkan berbagai garis yang memiliki banyak cabang, saling berpotongan satu sama lain. Melihatnya saja dapat mem

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka