icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
SUAMI LANSIAKU TERNYATA CEO

SUAMI LANSIAKU TERNYATA CEO

icon

Bab 1 SLTC 1. Lamaran Misterius

Jumlah Kata:1196    |    Dirilis Pada: 10/02/2024

d untuk melamar putri Bapak Ha

tanyanya di dalam hati. Ia pun berjongkok di teras belakang rumahnya, sisi ruang tamu, seraya meletakkan ember berisi piring-piring yang baru saja Ia cuci di sumur umum. Rumah milik Sova mer

ara bu Devi, ibu tiri Sova yang

k Roy," jawabnya den

ya yang datang melamar itu adalah Ayah untuk anaknya, mengapa sekarang dibalik? Apakah anaknya sudah cuku

a? Apa yang anda bawa untuk Saya?

entah siapa, Sova tak berani mengintip. Jika Ia berani mengintip, pasti akan

i tangan saya. Saya cuma mau tanya dua hal. Satu, apa yang Anda janjikan untuk S

sar satu juta untuk Anda sebagai ibunya. Us

ya dengan Sova yang langsung menutup mulu

r apapun saat mendengar obrolan Ibu tiri dan tamunya. Toh, yan

anyakan atau menunjukkan keraguan untuk menerima lamaran. Dia merasa kasihan kepada Yulia jika harus berakhir dengan meni

but. Ia pun melirik ke kiri dan ke kanan, mencari sosok Yulia yang setiap hari memang jarang berada di rumah. Ia ingin

ernikahan ini. Dan saya, melamar untuk

Yulia? Jadi, dia nunjuk Yulia." Sova terus menerka-nerka pemikirannya sen

an datang lagi untuk m

pegangannya pada gagang ember. Ia memikirkan nasib Yulia yang akan menikahi lelaki tua. "Kasihan! Mendingan kayak aku, lebih memilih mengejar cita-cita daripad

n. Assalamu'alaikum," ucap suara ba

ena disaat pikirannya sedang mengembara, tamu tersebut malah pulang dan keluar dari rumah. Ia buru-buru

ebut. Wanita paruh baya itu menyadari kedatangan So

. Ia sedang merapikan piring-piring yang baru Ia cu

erhenti berbicara, seolah I

?" tanya Sov

sumur?" tanya bu

tahu kemana bu Devi akan membawa pembicaraan mereka. Ia memang

sana lanjutkan!" titah bu Dev

ova seraya berlalu

ada tamu, dirapiin gelas yang di meja!" tit

ak pernah mempermasalahkan apapun yang Ia terima di keluarga ini. Baginya, hi

engan Yulia yang sedari tadi tak Ia lihat batang hi

n berhenti tepat di depan pintu yang hanya tertutup

enyibak gorden dan berdiri

pat Ia perkirakan. Gadis cantik itu pun mengelus dadanya demi menurunkan rasa k

u Devi dengan

Sova saat Ia melihat tamp

bu Devi. Bahkan, wanita yang sudah menjadi ibu tirinya sejak Ia masih belum sekolah SD it

a," jawab bu Yulia seraya menggeser t

anya bercokol di dalam otaknya saja. Ia tak berani mengungkap pertanyaan itu karena Ibunya a

h kamu!" titah bu Devi ser

unya yang sedang mengenakan sendal, dengan membawa d

kan, wanita paruh baya itu melenggang pergi tanpa mengucapkan

ngan menarik nafas dalam-dalam. Ia sudah terbiasa diperlakukan sepe

ng goreng yang tadi pagi Ia siapkan di buffet. Saat Ia mengambil gelas tersebut, matanya menangkap sebuah foto yang

teringat dengan obrolan antara bu Devi dan tamu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka