Talak Tiga Usai Ijab Kabul
a masih berkutik di depan komputer. Jannah masih mengerjakan proposal yang diminta oleh A
pamit pada Jannah dan dia m
nggukkan kepala dan melambaikan tangannya. Te
engumpulkan proposal sekarang juga." Asisten Abercio member
agu karena saat ini dia belum sele
angsung mengirimnya ke email atasannya. Sesudah itu Jannah ke
Tanpa melihat ke arah Jannah, Abe
email, Bapak." Jannah menja
ek proposal yang dikirim oleh Jannah. Abercio mengerutkan keningnya saa
io dengan nada tinggi. Dia menunjuka
wab Jannah masih denga
al ini jadi kamu tidak boleh pulang!" Dengan tegas Aberc
ke ruangannya dan dia kemba
ain sudah ada yang pulang
berdering tanda ada panggilan masuk. Jannah melirik ke arah ponselnya da
embur." Jannah memberitah
ulang, Jannah kabari
h lewat telfon, Jannah pun kem
Jannah selesai juga menyelesaikan pekerjaannya. Pro
itu dia juga mendatangi ruangan CEO guna menyampa
saya ke luar kota, kamu yang bertanggung jawab untuk menjelaskan kerja sama perus
t pulang. Jannah keluar dari ruangan itu, dia kembali ke ruanga
io, dia juga la
iran. Dia melihat ke kiri dan kanan, lalu
k di halte, dia menunggu a
annah dibuat bingung saat melihat mobil
nya Ayahnya Jannah datang d
rcio, pria itu langsun
ajah merah padam. Dia begitu marah karena ay
sti sudah menghasut ayahku." Brandon mempersalahk
Brandon mengepalkan kedua tangannya. Saat ini amarahnya sudah sangat membl
aya raya dan dia juga sudah berjanji pada kekasihnya kekasih jikalau dalam waktu dekat mereka a
alam kamarnya, dia pun bergeg
Brandon?"
rah Egi yang duduk santai sambil menghisap rokok. Pria paru
dia menjatuhkan bokongnya di kursi
terus menatap ke arah jendela yang terbuka. Di
awan biasa di perusahaan Brandon sendiri." Brandon pun to the poin p
ar pekerjaan perusahaan lain." Egi berbicara dengan nada dingin dan datar. Pria paruh baya itu ke
ah mempersulit putra Ayah sendiri?" Brandon menaikan intonasi suaranya, di
rasa orang seperti kamu pantas menjadi karyawan biasa biar kamu tidak merendahkan oran
ndon membanting meja. Brando
r