Suami Pengganti untuk Adara
*
pa,
memakai kaos hitam polos juga celana pendek. Mengerutkan ke
nggak d
kata Adara
g intercom di samping pintu. Teresa. Di luar sana sang mam
com, dia memandang Adara. "Mama ak
kata Adara.
ku enggak makan orang
enjawab ucapan Danendra, sementara jan
mbuat Adara segan. Dia tahu mertuanya itu tak suka padan
li rasanya Adara minggat saja ke k
bukanya? La
a ketika Danendra membuka pintu apartemen, sem
pake baju dulu. Baru bere
sebelah alisnya. "Bisa kan
Teresa melangkah masuk ke apartemen sang put
e," sapa Ad
apaan Adara karena dia justru memandang Adara dari uj
tanya Teresa
u T
r," jawab
?" tanya Teresa
"Kita kan enggak honeymoon, jadi mau keluar berdu
hkan perhatiannya pada Adara. "Mama bawa sarapan buat kalian b
banget. Padahal, Adara baru
pan yang sama. "Enggak mau panggil Mama gitu? Ah, atau kamu emang sengaja
gitu?" tanya Da
n tanya aja kok,"
eh panggil Mam
Mama aja. Kecuali kalau enggak," jawab Teresa. "Mama
g makan, sementara Adara hanya bisa menghela napas pelan-berusaha menerima
tiba saja meminta Danendra menikahinya.
gan diambil hati ya," k
amu bersikap kaya gitu," ungkap
nya sendiri menjadi pihak paling bersalah. "Kamu enggak salah
a s
kepala Adara dengan lembut. "Jangan sedih ya.
know," ka
ra kini berpindah pada lengan perempuan itu. Menuntun sang
dapur, Danendra berhenti mendadak me
tanya Adar
u bohong," ka
al
kita mau ke mana
Adara. "Aku tahu kebohongan kamu
a-sa
ggak tau diri
ngomong yan
aa
sar
lan dan setelahnya mereka menghampiri Te
il menunjuk dua buah sandwich
asih
elahan dengan Adara, sementara Tere
suka kan, Ra? Mama masukkin
ra suka semua k
nggak suka pake selada," ucap Teresa. "Felicya udah hafal
pun-berharap Teresa akan paham jika dia tak suka p
inya, tetap saja dia takut perempuan itu
, sementara tangannya di bawah meraih tangan
gan Mama?" tanya Teresa pada Danendra
a. Enggak ada yang
cap Teresa. "Mama enggak akan
a,
ara menyantap sarapan mereka masing-masing, sement
g sudah makan di rumah sebelum
a enak, Ma,
tanya
jawab
ia pintar banget masak soalnya. Meskipun, sibuk dengan karir
hanya memasang raut wajah yang sulit diartikan, sementara Danen
an Felicya pulan
in," jawab Da
ikasi kan, sama d
alam hati, dia ingin menegur sang mama agar tak
us tetap bersikap
rintah Teresa. Dari Danendra, dia kembali memandang Adara. "Kalau perlu kamu yang jelasin aja sama Feli ya, Ra. Bilang ke dia kalau Danendra
ra yang jelasin ke
masih punya anak bujang. Udah Mama nikahi
sung meletakkan roti lapis itu dengan sedikit kasar sampai menimbulkan bunyi
masalah
kan hargain posisi dia dengan enggak
mu engga
gga
u enggak apa-a
a-apa, Ra,"
sih, Dan?"
anya Danendra. "Enggak suka banget kayany
anjak dari kursi yang dia duduki. "Karena Da
am
lang aja kalau gi
begitu saja meninggal
kut beranjak-berniat untuk menyusul. Na
usah d
pi
n sarap