Suami Pengganti untuk Adara
*
erjain a
ngkan pertanyaan tersebut ketika melihat Danendra d
g diisi beberapa furniture. Selain sofa, di kamar Dan
ndang Adara yang masih memakai bathrobes berwarna putih juga
wab Adara.
anendra. "Aku udah pesen maka
u dia berjalan menuju lemari lalu mengeluarkan setel
Y
ap Adara. "Kamu bisa keluar du
dia langsung meng-shut down laptopnya lalu m
. Namun, sebelum tangannya meraih handle, dia menoleh
R
Y
in makana
Makasih,"
H
yama tidurnya lalu mengeringkan rambut
ra menunggu terlalu lama, Danendrs bergegas keluar. Namun, langka
bunyi notifokasi pesan karena memang se
, Mas Rafly udah ditemu
matanya yang tiba-tiba saja berkaca-kaca, bahkan tanpa
dara. "Akhirny
u saja di atas meja lalu berjalan tergesa-gesa keluar dari kamar unt
ang langsung membua
Ra. K
gia," ungkap Dara tanpa melunt
t Adara, mendengar kata 'bahagia' dilontarkan gadis itu, rasan
nya. Namun, dalam hitungan detik senyuman itu luntur
i dekat sang suami yang langsung membalikkan badan untuk menghadap ke arahnha. "Di Majalengka, Rafly kan punya sepupuh, nah aku punya nomor
ng, Dan!
kan senyumannya, kini mau tak mau memasang wajah
gguk antusias. "Demi apapun
," ucap Danendra.
ya, Adara memandang Da
Y
luk kamu,
ndra tiba-tib
. "Yeah! Boleh e
ia langsung merentangkan tangannya dan di de
Adara menenggelamkan kepalanya di dada bidang sang
Rafly akhirnya ketem
tipis. "Keajaiban, Ra," ucapnya. "Mungkin kamu sama Rafly d
kan pelukannya. "Pengen nangis aku, Dan
anya Danendra. Setelahnya dia mengurai pelukan de
benar-benar bahagia karena kabar Rafly, tanpa sadar jika keba
nya harus bersiap-siap untuk kehilangan Adara lagi karena seperti yang diuca
dra memang hanya 'pengganti'
endiri yang sempat berharap Rafly tak
doa buruk Danendra. Tentu saja. Mana mu
anendra yang langsung dijawab a
rasa ini kaya mimpi,"
ri Danendra tiba-tiba saja mendarat di kedua pip
," ucap Danendra. "Wajah cant
kata
"Terakhir makan itu kan tadi siang, kamu p
n benar saja, di sana sudah tersaji ayam bakar
nan yang pali
u suka?" tan
anya makanan yang paling a
i di sampingnya untuk Adara. "Duduk. Makan dulu, habis
. "Nanti aku mau i
," kata
ndra memulai makan malam mereka dan tentunya mer
dra di sela-sela ke
, D
apa ke Majalengka
a, Dan. Kenapa mema
pkan niatnya, tapi dia pun khawatir membiarkan Adar
Danendra tak kunjung menja
bil menatap Adara. "Kalau aku iku
erin
kan cukup jauh, aku cuman khawatir ada apa-apa aja sam
rhatiannya dari Danendra-mencoba u
na?" tanya Danendra. "Biar aku aja ya
kerja, kan?"
r Danendra. "Jatah cutiku seben
akhirnya menyetujui ide D
ner
wabnya. "Tapi aku boleh min
umannya. Namun, untuk yang kesekian kalinya Adara dengan
k, kamu jangan bilang dulu ke