Noda Di Balut Cinta
lu beranjak menuju tempat tidur. Ia merasa lelah setelah s
mbuka mata lagi lalu menggerutu kesal. Ia melirik ke arah meja di samping tempat tidur,
ti
n tombol hijau dan menempelkan
al
apa,
mengajakmu
kemarin kita sudah jalan-jalan, kan? Aba
ease... Aku
. Aku sudah janj
engan seseorang. Tapi aku ngg
gan siapa? K
bertemu den
elaki?
-siap. Sebentar lagi aku jemput," ucap
begitu bersemangat. Baru saja ia berkomitmen untuk
ari tempat tidur. Ia mengambil handuk kemudian berja
ng gelisah, berusaha mencari-cari seseorang. S
mana s
kejebak macet. Aku
ak seperti orang berpangkat tinggi. Pria-pria berpakaian rapi dan wanita-wanita berdandan cantik,
an minim. Ia beruntung memiliki keluarga yang tidak mempermasa
seorang wanita. Terpaksa atau tidak, ia harus menerimanya. Ia tidak punya pilihan lain. Ia m
Salma kaget. Salma segera menoleh me
k lengan Salma Nyaris saja Salma tersu
O
t parasnya yang tampan. Salma merasa gugup d
pria itu sambil ba
unggu lama
ok. Ayo, sil
era tertarik pada Salma, seorang wanita yang berpenampilan sederhana namun anggun. Pandangan mereka sali
geleng-geleng sambil menepuk dahinya. Bagaiman
inta maaf sambil tertawa. Salma tersipu malu. Pel
hai," perkenalkan Natia
menatap Khair yang terlihat gagah d
s. Kami juga sahabat karib loh, kan, Sal!" Natia berc
anmu, Salma. Jurusan ap
mbil jurus
gemar baca kary
kamu sud
makan deng
. Ya
m... Lagipula mana mungkin sih dia peduli
-tiba perutku sakit." Natia tersenyum canggung. Tanpa m
k temannya. Dia tampak begitu lucu. Sejurus kem
uu
ar suara yang berasal dari perut
u la
Khair tertawa terbahak-bahak. Sal
tawanya reda. Dia melambaikan tangan
bisa saya
nya m
yan itu menyodorkan buku menu k
Khair menyerahkan buku
nggak bawa
arus bayar? Ayo pesa
. Ser
ya
bentar membacanya, matanya terbelalak ketika melihat
rtawa membuat S
ang lu
ihat menu sampai segitunya? Itu b
makanan yang turun dari langit. Mahal! Air mineral saja ha
kursinya lalu mendekat ke K
n tindakan mendadak gadis itu. Hembusan nafas Salma benar