icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pengantin Sang Duda

Bab 9 Part 5.4

Jumlah Kata:1035    |    Dirilis Pada: 29/01/2024

an steak yang ia beli di supermarket itu ia iris tipis. Lantas ia mengeluarkan jamur kancin

k mungkin memasak nasi dalam waktu yang cepat, Ajeng akhirnya memutus

g bawang bombay dan paprika, tidak jadi menggunakan daun bawang. Setelahnya ia menumis bahan itu dalam

sudah selesai membersihkan dirinya dan berjalan ke arah dapur. Ia me

ibantu?" tanya pr

pria itu bukan hanya tinggi, tapi sangat tinggi. Dan juga besar. Sangat besar

ayyan dan anggota keluarga Levent lainnya. Tapi tidak

lipun tergoda untuk menyentuh otot lengan me

n pikirannya. Hari ini, Ajeng bingung sendir

yaannya yang membuat Ajeng mendongakkan kepala. Ini

alanya. Menyisakan beberapa helai nakal di kedua sisi wajahnya. Wajahnya, sama seperti anggota keluaga Levent l

ya gugup. Ajeng menyebutkan menu yang hendak dibuatnya, takut kalau pria itu tidak akan meny

nyang, itu sudah cukup." Jawabnya dan lantas bergerak menuju lemari es membukanya. "Ku

bersihkan rumah." Jawab Ajeng apa adanya. Dari sudut matany

kerja pada Rayyan dan Mir

argarin. "Saya tidak bekerja untuk mereka, Sir." Jawabnya ju

Mirza, kamu kerja dimana?" tanyanya yang kemudi

seorang investigator? Dan kenapa dia bersikap lebih ma

uda tapi kau bekerja sebagai asisten rumah tangga." Ucapnya seraya mengeluarkan sus

ti pria itu begitu hafal tata letak barang di dapur

cukup banyak pengalaman." Jawab Ajeng t

disana dan disini

isa dikatakan bekerja disana sini, karena peker

sudn

lola Mas Serkan. Saya bekerja untuk Mba Halwa, asisten Mas Mirza untuk membersihkan penthouse ini. Dan sebe

hu. Ajeng mendongakkan kepala bingung. "Adskhan?

umnya saya menjaga cucu Opa Lucas, dan sampai dua

ng Ilker lirih. "Si

bernama Ilsya." Jawab Aje

berhenti m

eran dengan tamu majikannya

s yang sangat cerdas. Tumbuh dewasa dengan cepat. Di usianya yang ke em

kannya?" tanya Ilk

ika diperlukan saja. Sekarang saya bukan pengasuh penuh waktu. Hanya teman be

g berkata. "Anda bisa duduk di meja makan, makananya sudah ha

gan lainnya meraih gelas, Ilker duduk di uju

ng dan tumis daging di piring lainnya. "Semoga Anda menikmati sar

kau datang kemari jauh sebelum jam sarapa

lus. "Kalau Anda mengijinkan, saya akan melanjutkan pekerjaan saya." Ucapnya

ti tadi?" tanyanya saat Ajeng dua langkah berjal

a jujur. "Siapa yang gak takut sendirian di tempat sebesar ini." ujarnya s

siapa namamu. Setidaknya aku harus menyebutkan namamu saat aku berterima kasi

ng, Sir." Jawa

mengulangi nama

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka