Pengantin Sang Duda
antung Ilker berdenyut nyeri. Itu adalah rekaman suara sepup
irawat karena jantung. Stres berlebih jad
kota yang sama dengan keluarga Ilker. Dan kedua, Akara adalah seorang spe
pun dia, terlalu banyak pikiran jelas bukan
adik-adikmu dan..." Ucapan Akara tak berla
ndongakkan kepala dan memandang langi
a t
ri hiruk pikuk dunia. Mencoba menghindari keluarga dan mencoba untu
as
sekali tak
kannya menghilang. Tap
sa terasing dan
sadar kalau ia yang leb
ta Ilker untuk kembali. Mereka terus mengatakan akan memberikan Ilker waktu, tapi mereka berhara
ti bulan. Dan kini bulan berganti t
erasa nyaman. Tapi selain menjadi anak rimba
saja datang hampir
wajah pucat yang menyerah dan meninggalkannya. Serta bayi mungil berpipi merah yang
a. Namun bahkan sebelum ia membuka foto-foto itu, sebelum ia mengunduh video-video itu, dia
annya. Ia tidak tahu harus mengat
k marah, sama
itu. Tidak ada kebencian dalam
ktu ia juga sudah bisa menerima kenyataan kalau me
ng dia rasa
ku
an menerimanya kembali jika ia pulang, ia tetap m
aan bahwa selama lima tahun terakhir ini dia bukan hanya menyakiti dirinya s
utup mata. Menangis dalam diam. Meminta maaf yang
kan itu membuat mata
nya. Ilker menundukkan kepala. Kedua tangannya mengusap wajah dengan kasar. Dan dengan segera, ia bangkit dar
gu kem
karno Hatta
ngkan sabuk pengaman. Ilker memandang keluar jendela dimana i
ang?' Tanya Ilker pada dirinya s
g masih mengiriminya voice mail satu jam sebelum ia memasuki pesawat. Tidak jug
Hanya pakaian yang kini ia kenakan dan beberapa dokumen penting yang selalu ia perlukan. Sisa barang yang dibutuhkannya ia s
amnya dan langsung mendapati sapaan sopan si pengendara. Ia tersenyu
selalu menjadi bahan leluc
ka memiliki darah Turki dalam tubuhnya, semua orang selalu menduga bahwa dirinya d
asih dan sontak supir taksi itu terkejut mendengarnya. Namun tanpa banyak
lu ia dan mendiang Syahinaz tempati sebelum istrinya itu meninggal dunia. Ilker justru menyebu
bali menjejakkan kakinya di depan
idak disewakan pada orang lain. Karena sebelum menikah, ia memin
mencari tempat tinggal lain untuk ia huni sementara waktu
a keamanan apartem
hat penampilan Ilker yang sekarang. Karena Ilker enam tahun yang lalu, saat ia m
berubah menjadi lebih terang karena sering terpapar matahari, begitu juga dengan kulitnya. Rambutnya panj
uda, melainkan seperti seorang backpacker yang
an. Sebisa mungkin bersikap ram
dan bekerja serabutan di perkebunan orang-orang hanya untuk membuatnya percaya kalau dirinya ini masih manusia. Sisanya ia menyembunyikan dirinya di da
jaga keamanan itu dengan sopan. Il
ecara tidak langsung ia mengatakan kalau ia tida
tersenyum. "Saya akan membantu Anda." Ucapnya
an papan nama bertulis Syifa di dadanya tampak berdir
mbunyi gadis itu padanya berarti takut, m
rza." Lanjutnya lagi yang membuat si resepsionis itu tampak terkejut seolah tak perca
iri. Itukah alasan yang dibuat keluarganya
aripada mengatakan kalau Ilker be
"Atas permintaan Sir Mirza, kami mengubah kunci kediaman Anda dengan kunci terbaru, Sir." Ucap Pak Jon tan
ri. Kalau Anda butuh bantuan untuk meresetnya, saya akan dengan senan
beristirahat nanti." Janji Ilker yang kem
tarkannya ke lantainya. Pintu kaca itu terbuka segera setelah Ilker melakukan pemindaian kartu di depan mesin
saling berhadapan. Ilker melangkah ke sisi kanan dimana pintu penthou
ng berubah dengan kediamannya. Sedikitpun tidak ada yang dirubah semenjak terakhir k
an unitnya, dia harus berterima kasih karena orang i
melepas sepatunya. Ia tidak ingin mengecek ruangan lain yang ada disana. Ji
kukan perjalanan yang cukup panjang, dan tubuhnya terasa lebih lelah daripada biasanya. I
egitu saja di lantai yang tak jauh dari tempat tidurnya. Sambil berjalan menuju kamar
ir hangat dengan harapan otot-ototnya akan terasa lebih sangai dan dia bisa m