Jodoh Pengganti
ut, berdiri dengan megahnya di tanah yang cukup luas. Cat berwarna tula
nuju ke depan pagar. Dia me
terdengar di telinga Xavier. Suaranya terdengar ketus. Mung
keluarga Pak Yuda. Apakah Pak Y
a janji temu?" tanya
sudah datang!" Mendengar nama Hartono, petugas kea
ut menyatu, heran. Dari cerita yang beredar, putra keluarga Hartono
rti gelandangan di luar sana. "Apakah Anda benar-benar da
Mungkin, dia tidak percaya jika yang datang berbeda dari kabar yang terbawa angin.
ka Anda tidak percaya, saya bisa menghubungi papa Sa
o. Xavier menghubungi nomor milik papanya dengan di awasi
pan rumah Pak Yuda. Tapi, petugas keamanan tidak membiarkan aku masuk, dia tidak percaya jika aku
Hartono. Andai, pria di seberang panggilan tahu apa yang di lakukan anak
vier mengaktifkan speaker untuk menger
anan. Selamat pagi menjela
lamat pagi menjelang siang. Apa benar, pria yang saat ini sedang menghub
Bahkan, dia tidak diberikan akses masuk dengan mudah. Malah harus melibatkan
yang mengutusnya untuk mel
er segera mematikan sambungan telepon. Dia t
ya sudah boleh mas
at hati membiarkan Xavier untu
ng tamu. Mempersilakan Xavier untuk duduk. Lalu, dia melaporkan k
lamar salah satu dari putri bosnya. Tapi, melihat penampilan Xavier. Darm
ka sepakati. Tidak pernah Darma melihat kasih sayang di tunjukkan oleh keluarga i
han. Yang menjadikan Shanaya sebagai pel
berdiri melihat-lihat pigura yang berjejer di ruang tamu. Disana nampak se
denganku? Dia cantik, tapi sayang,
Zivana. Dia berpose bak model. Namun, Dima
i kediaman keluarga Yuda!" Sapaan ses
nya. Dia sempat menghentikan langkahnya, lalu memperhatikan penampil
Istri dan juga anak perempuannya. Mereka ad
gkin adalah orang yang bernama Yuda. Dia dengan sopan berjalan m
i Pak Yuda, rekan ker
asti putra P
saya X
uk!" Keduanya
ah tahu dari papa. Saya ingin melamar put
tidak mau menikah den
membahana. Dia dengan angkuhnya berjalan menghampiri dirinya dan
dengan nilai buruk penampilan Xavier yang sekarang. Benar dugaan
ya Xavier, mencoba untuk tenang, mengendalikan
lebih cocok denganmu!" Xavier
lain yang ada di fot
ggantikan putriku untuk
a yang akan melamarnya telah datang!" perint
nar memandang rendah kepada pekerjanya. Bahkan, wanita itu jika dilihat usianya jauh
manusiakan manusia!" uj
lon istrinya. Mengapa foto wanita itu tidak ada di r
ambut hitam panjang dia biarkan tergerai. Wajah kusamnya, dia poles dengan sedikit bedak
an perhatian Shanaya, dia m
ya, sudah ada di depan. Tuan me