Ditalak Tiga Lewat Telepon
g!" ucap Atira sambil terus be
hubungi Danu untuk
ntuan dari bu RT. Danu adalah anak pertam
inta untuk mencuci tangan dan mengenakan pa
masuk ke tempat dimana b
emani bu Asih guna memberikan rangsangan dengan harapan agar pasien segera sadar." Perawat itu menjelaskan dengan cukup rinci
menghadirkan Bayu?" t
gi mas Bayu tapi enggak nyambung." Ada air mata yang b
tuk mengajaknya berbicara. Saya tinggal dulu!" uca
astik yang disiapkan. Ia pun m
ra semakin takut sendirian. Ibu kuat dan harus kua
arnya ia bukan sekedar menguatkan bu Asih, lebih dar
mas Bayu menceraikan Tira, ibu ikut pergi menjauh. Ibu, jangan tinggalin Tira!
en!" ucap suster sambil memeriksa kembali lemb
ulu? Saya harus jemput anak saya dari sekolah." Pikiran Atira ter
menggantikan Bu?" ta
anaknya buat jemputkan, tapi enggak
a ibu cepat kembali, atau keluarganya y
ibunya. "Tira pamit sebentar, Bu. Mau jemput Davin dulu. Besok Davin mau izin dulu sekolahnya, mau
ereka masih sama-sama dengan status yang berbeda? Ditambah l
Bu," ucapnya seraya mengecup lembut kening bu Asih. Se
alik dan menatap bu Asih dengan lekat. "Selamat tinggal, Bu!" air matany
*
ya. Pikirannya terus menjejaki keadaan Dav
ggak boleh masuk ke dalam sama suster. Tadi ibu mau pergi jemput Davin sen
g. Atira betul-betul khawatir dengan Davin. Meskipun dia anak lelaki, tapi usianya baru 7
inn
rak
du
i jika dirinya berada di tepi jalan
geser motornya yang sediki
lelaki sambil membantu mengembalikan p
celananya yang kotor karena terkena tanah.
itu terhalangi jalannya oleh Atira yang sedang melamun, menjalankan motor ke kanan dan ke kiri tanpa fokus.
ucap Atira yang meny
ang lelaki pada betis kiri Atira yang tertutup ce
ya minta maaf, pak!" ucap Atira
saat melihat Atira buru-b
-buru!" ucap Atira s
tempat sambil memandanginya yang semakin menjauh. Tak apa ia
ak Ari, satpam sekolah sedang me
.. Tin
n dan mendapati Atira yang menghenti
?" tanya Atira dengan
l Davin. Bahkan, ada banyak siswa-siswi yang tak dikenali
arin." Atira menjelaskan kondisi fisik anaknya. Ia mengungkapkan warna mata
dijemput, ada juga yang pulang sendiri, yan
ut, Pak! Tiap hari saya an
rlambat jemput?"
wat di ICU, tadi saya harus men
ang semua, pak kepala sekolah juga. Di d
a di rumah apakah Davin sudah ada di rumah atau belum. Lagi-lagi
Sahr
ok dan mempersilakan mang Sa
ya?" tanya mang Sahrul tiba-tib
ihat anak saya?" ta
t pake mobil? Katanya dijemp
, Mang! Siapa yang
rasa berhenti
samb