Menikah dengan Tuan Muda Aneh
Ada apa?"
ibunya yang tak lain- Nyonya Hartati,
ke rumah? Apa kamu tidak rindu dengan Ibu?
nya. Inilah yang membuat Devan merasa jengah. Devan merasa jika Nyonya Hartati sangat poses
i bicara?" Devan bert
ap seperti itu kepada Ibu? Apa kamu benar-benar tidak mengerti kal
ba kepalanya terasa berdenyut men
bu inginkan?" tanya De
g ingin bertemu denganmu. Dia
unya yang lembut. Namun, terdengar seperti
pa, Bu?" tanya
i, pulanglah! Ibu tidak mau mendengar alasan apapun darimu.
terdengar tegas dan
u. Aku h
demi ayahmu! K
ucapan Devan. Sebelum Devan
tun
ena Nyonya Hartati langsung memutuska
ah
nya, saat tak menden
a Sania yang sedari t
n yang sulit ditebak. Ada sesuatu y
ta akan pergi k
ya beberapa kali. Dia masih belum bisa mena
pa telingamu tuli? Cepatlah ber
? Bukankah Tuan akan pergi bek
sedang terjadi. Padahal Devan saat ini sud
pa yang ku perintahkan. Tidak perlu repot-repot bertanya den
anpa banyak bertanya lagi, gadis itu seg
*
dengan memakai atasan blouse berwarna putih dengan aksen kerut. Celana panjang berbahan kul
dak mempermasalahkannya. Bagi Devan penampilan S
alah teringat dengan penampilannya yang semalam. S
i menggelengkan kepalanya, un
u sudah
meng
ti, kemana Devan akan mengajaknya pergi. Sementara Devan masih nampak acuh. Melangkah
gu. Sekertaris Devan itu segera m
an." Reyhan menun
bungiku. Aku akan ke rumah utama. Kamu berangkatla
k, T
*
egan dan angkuh. Dua anak tangga yang terletak di sisi kanan dan kiri, sebagai akses masuk menuju ke pintu utama, setelah melewati sebuah taman dan kolam renang
mengagumi bangunan di hadapanny
sekali. Ini lebih mirip dengan istana
mas
ah kaki Devan yang sudah berjalan di depannya. Saat berada di depan pintu utam
a a
nunjuk ke arah lengannya dengan pandangan mata
pan ibuku nanti. Jangan memanggilku dengan sebutan, Tuan. Panggil aku deng
-ba
van lantas mengajaknya masuk, dengan Sania ya
t aesthetic. Beberapa guci antik dengan harga fantastis, diletakkan di setia
a terlihat dia orang wanita yang berbeda usia. Satunya adalah Nyonya Ha
! Akhirnya kam
k Devan untuk melepaskan kerinduannya. Namun, niatnya itu terhenti
dia?" tanya
a, yang diajak putranya pulang dengan te
Sania ini ad
enalkan ibuny
ania menyapa
tangannya, hendak me
mu tidak perlu memanggilku Ibu s
dis itu mencelos mendengar ucapan tegas ib
aku menikah dengan bapaknya.' Nyonya H
ntuk berjabat tangan dengan wanita ya
p baik padanya." De
sampai lupa. Lihatlah siapa itu. Dia adalah Jelita. Teman masa kecilmu. Dia bar
h pulang membawa gad
emandang tak suk
Bu. Jadi, tolong bers
evan?" tanya Nyonya Har
adalah
*
mbung