Menikah dengan Tuan Muda Aneh
isik sekali. Aku masih ngantuk, tid
r, mengganggu tidur lelap Devan. Padahal Devan masih mengantuk. Rasanya ta
uk mengabaikannya dan tidak memperdulikan. Tapi, baru beberapa detik benda itu
enar-benar m
gamnya. Tangannya meraba-raba meja dan mendapat
evan menempelkan benda
an menanggapi s
ngin menanyakan, apakah hari ini Tuan akan ke kantor ata
nghubungiku nanti-nanti. Setidaknya biarkan aku tidur barang sebentar saja," tutur Devan dengan suara
am setengah
etengah
dengan sempurna. Ketika orang diseberang sa
sekarang, Reyhan! Akan sampai
panik dan kesal da
a keras sekali. Sangat berisik
a itu lantas mencari sumber suara tersebut. Yang ternyata .
dilakukan gadis bodoh ini
epat, saat merasakan lingkaran tangan Sania memeluknya dengan
u sudah memerah, seiring bertambah cepatnya aliran da
emakin Sania merapatkan tubuhnya dengan tubuh Devan. Itu s
yaman?" Devan bertan
gan telponnya secara sepihak. Saa
ali. Dan juga hangat," gum
ak dalam dirinya. Entah mengapa ada sesuatu yang aneh Deva
Apa kau menganggap ku seperti guling? Guling hidup yang s
terkejutnya dia, ketika mendapati dirinya sedang memeluk tubuh seseorang. Yang sudah past
yang sudah Tuan lakukan? Bukankah semalam Tuan tidur di sofa
g terasa bising. Karena suar
ekali," gu
'kan. Supaya bisa melecehkanku saat aku su
kan matanya. Menatap tajam pada S
juga amnesia. Dasar gadis tidak tah
ak tahu malu. Anda atau aku? Bukankah Anda bilang akan tidur di sofa dan
van membiarkannya begitu saja. Hanya me
n semalam, Anda sudah me
tidak ada yang aneh pada dirinya. Pakaiannya masih rapi dan ti
hilang dari tubuhmu? Tubuhmu ada y
ra panjang lebar dengan melontarkan kalimat tuduhan.
au juga yang menuduhku. Dasar
buka matanya tadi. Membuat semburat merah mu
... itu karena aku tidak bisa tidur di sofa sana. Disana sangat tidak
bul rasa bersalah dalam hatinya karena sudah bicara kasar.
kita tidur dengan jarak aman. Tapi entah kem
ar mencari keberadaan gul
am hati, saat menemukan guling yang terge
lam dijadikan pembatas olehnya. Karena guling itu jatuhnya d
g salah," cicit Sania berinis
h Sania dengan wajah
a Devan memicingkan matanya. Sania me
pa kamu merasa bersalah?" Kali ini
a," jawab
uat salah. Aku tidak perlu repot-repot
iap ucapan yang terlontar dari bibir Deva
itu. Aku tetap akan
i mampu membuat Sani
terbata-bata saat me
as Devan dengan tatapan tajam. Tatapan y
ena kesalahpahamannya. Dev
hati. Meminta pertolongan pada Tuhan. Entah, Tuhan bisa mendengar
*
ir teh hijau tersaji di atas meja, menemani obrolan keduanya. Nyony
ya jatuh cinta. Hanya kamu satu-satunya wanita, yang Ibu har
ang duduk di sampingnya. Wanita yang memiliki nama len
gkin. Ibu jangan khawatir," u
ti Devan. Karena menurutnya, tidak ada laki-la
n pernah berpisah beberapa tahun. Ibu yakin, semua
gan Jelita beberapa tahun yang lalu. Ak
uh satu tahun itu, terlihat begitu cantik dan anggun. Beberapa tahun hidup di negeri seberang u
ya. Untuk membuat Devan dan Jelita bersatu, dalam sebuah hubungan
van? Kenapa aku tidak
i ke sana kemari, men
Ibu juga tidak t
eningnya mendengar u
apa Devan tida
gangguk, membenark
n, Bu? Apa dia se
memberikan jawaban. Wanita
ginya dan menyuruhnya pulang. Semoga saj
*
mbung