Menikah dengan Tuan Muda Aneh
pat tutupi tub
egangan pada bingkai jendela. Wajahnya
berjalan mendekat. Mengabaikan perintah Dev
hentikan langkah Sania, yang kini
a sakit? Biarkan aku membantumu."
h!" tuding Devan. Mengusir Sania
katinya. Wajahnya yang memerah kini mulai dialiri oleh keringat dingi
tumu. Aku akan memapahmu ke tempat tidur. A
Devan mau menerima bantuannya. Wanita itu melangkah me
kat dan mendorong tubuh Sania. Sehingga Sania terhuyung menjauh. Untung Sania tid
i kau malah menyentuhku!" Devan berteriak d
mbantumu. Itu saja. A
n membantuku? Bukankah aku sudah menyuru
eringat pada penampilannya. Gadis itu lantas memindai tubuhnya
adanya terlihat naik turun tak beraturan. Dia bahkan memilih untuk memali
*
debar seperti ini. Apa aku kena seran
in saringan santan itu!" tanya Devan terbata
eskipun begitu tatapannya tetap terlihat men
u ganti. Dan ini ... hanya ada pakaian in
ata jujur? Kau tidak sedang berboh
angan matanya sampai membuat tubuh Sania, y
arus memakai pakaian dinas yang sudah disediakan. Untuk ... untuk menye
pa
apan Sania. 'Bagaimana mungkin Reyhan meny
u? Pakaian dinas mac
. Tapi sekertaris
menyangkal
mengenakanny
u untuk sekedar melihat ke arah Devan. Yang
tlah penampilanmu saat ini. Kau sudah sangat m
uan malam ini. Tuan juga yang mengatakan, bahwa Tuan tidak
n pakaian lain. Selain pakaian ini," Sania
ya. Terus saya harus bagaimana? Apa yang harus
u kedipan saja, sudah pasti kristal bening i
hilaf kalau seperti i
dak dengar. Apa Tu
a. Padahal Devan hanya bergumam, ternyata
ang bicara denganmu."
uatu. Apa tadi katanya? Dia bisa khilaf? Dasar Tuan muda mesum yang
Reyhan untuk membawa
ekretarisnya itu. Sementara Sania hanya diam saja. M
t menyuruhku duduk?'
arena belum sempat duduk ataupun m
*
teleponnya sedari tadi t
ebenarnya? Kenapa teleponk
esalannya. Karena Reyhan mengabaikan panggil
irahat. Ini 'kan sudah larut malam.
adapannya. Devan langsung mengecek jam yang ada di layar ponselny
mbuskan napas frustasi.
Seperti ucapanmu. Kalau begitu, kau jug
itu juga nampak gelisah. Devan yang
?" tany
tidur dima
ang masih berdiri di hadapannya. Bukannya memberikan jawab
lihat samar. Pandangan matanya meneliti tubuh Sania, yang b
gkap oleh mata Sania. Gadis
kan sangat berdosa bila aku menolak unt
menatapnya. Tapi, ingat seperti apa hubungan m
aya tidu
h!
ia kembali mengajukan pe
Devan? Apa ... kita tidur satu
ungkin jika Devan menyuruh Sania tidur di tempat lain. Meskipun di dalam kamar ada
arus tidur terpisah. Tidak masalah 'kan, jika mereka tidu
akukan apapun. Itu tidak masalah 'kan. Sa
nya, untuk menghalau pikir
Sania bertanya dengan wajah her
dak apa-apa." Devan m
nar
ja. Kau bisa ti
Tuan ba
. di ... sofa. Ya, ak
dengan penu
amat malam, Tuan. Selamat
H
*
imut. Sedangkan Devan, pria itu masih terjaga. Dia sendiri y
yaman sekali."
aja tidak bisa memejamkan mata. Itu karena sofa yang digun
erasakan nyeri di bagian tengkuk. Lela
bisa tidur jika seperti i
ranjang dan melihat Sa
mentara aku ... diriku tersiksa berbaring
pindah dan tidur di sana. Lagian ranjang itu sangat l
a aku harus terasingkan seperti ini
ah Devan menikahi Sania untuk kepentingannya. Kenapa Devan malah
Akhirnya Devan berjalan menuju ranjangnya. D
amar ini. Bukan dirinya, jadi buat apa aku memikir
Devan memilih untuk segera membaringkan
u m
me
ergi ke alam mimpi. Dalam keadaan tidak sadar, bai
itu dekat. Sejuknya udara karena mesin pendingin ruangan, membuat dua insan itu saling merengkuh. Mencari kehan
*
mbung