icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menikah dengan Tuan Muda Aneh

Bab 2 2. Saringan Santan

Jumlah Kata:1446    |    Dirilis Pada: 24/01/2024

pat tutupi tub

egangan pada bingkai jendela. Wajahnya

berjalan mendekat. Mengabaikan perintah Dev

hentikan langkah Sania, yang kini

a sakit? Biarkan aku membantumu."

h!" tuding Devan. Mengusir Sania

katinya. Wajahnya yang memerah kini mulai dialiri oleh keringat dingi

tumu. Aku akan memapahmu ke tempat tidur. A

Devan mau menerima bantuannya. Wanita itu melangkah me

kat dan mendorong tubuh Sania. Sehingga Sania terhuyung menjauh. Untung Sania tid

i kau malah menyentuhku!" Devan berteriak d

mbantumu. Itu saja. A

n membantuku? Bukankah aku sudah menyuru

eringat pada penampilannya. Gadis itu lantas memindai tubuhnya

adanya terlihat naik turun tak beraturan. Dia bahkan memilih untuk memali

*

debar seperti ini. Apa aku kena seran

in saringan santan itu!" tanya Devan terbata

eskipun begitu tatapannya tetap terlihat men

u ganti. Dan ini ... hanya ada pakaian in

ata jujur? Kau tidak sedang berboh

angan matanya sampai membuat tubuh Sania, y

arus memakai pakaian dinas yang sudah disediakan. Untuk ... untuk menye

pa

apan Sania. 'Bagaimana mungkin Reyhan meny

u? Pakaian dinas mac

. Tapi sekertaris

menyangkal

mengenakanny

u untuk sekedar melihat ke arah Devan. Yang

tlah penampilanmu saat ini. Kau sudah sangat m

uan malam ini. Tuan juga yang mengatakan, bahwa Tuan tidak

n pakaian lain. Selain pakaian ini," Sania

ya. Terus saya harus bagaimana? Apa yang harus

u kedipan saja, sudah pasti kristal bening i

hilaf kalau seperti i

dak dengar. Apa Tu

a. Padahal Devan hanya bergumam, ternyata

ang bicara denganmu."

uatu. Apa tadi katanya? Dia bisa khilaf? Dasar Tuan muda mesum yang

Reyhan untuk membawa

ekretarisnya itu. Sementara Sania hanya diam saja. M

t menyuruhku duduk?'

arena belum sempat duduk ataupun m

*

teleponnya sedari tadi t

ebenarnya? Kenapa teleponk

esalannya. Karena Reyhan mengabaikan panggil

irahat. Ini 'kan sudah larut malam.

adapannya. Devan langsung mengecek jam yang ada di layar ponselny

mbuskan napas frustasi.

Seperti ucapanmu. Kalau begitu, kau jug

itu juga nampak gelisah. Devan yang

?" tany

tidur dima

ang masih berdiri di hadapannya. Bukannya memberikan jawab

lihat samar. Pandangan matanya meneliti tubuh Sania, yang b

gkap oleh mata Sania. Gadis

kan sangat berdosa bila aku menolak unt

menatapnya. Tapi, ingat seperti apa hubungan m

aya tidu

h!

ia kembali mengajukan pe

Devan? Apa ... kita tidur satu

ungkin jika Devan menyuruh Sania tidur di tempat lain. Meskipun di dalam kamar ada

arus tidur terpisah. Tidak masalah 'kan, jika mereka tidu

akukan apapun. Itu tidak masalah 'kan. Sa

nya, untuk menghalau pikir

Sania bertanya dengan wajah her

dak apa-apa." Devan m

nar

ja. Kau bisa ti

Tuan ba

. di ... sofa. Ya, ak

dengan penu

amat malam, Tuan. Selamat

H

*

imut. Sedangkan Devan, pria itu masih terjaga. Dia sendiri y

yaman sekali."

aja tidak bisa memejamkan mata. Itu karena sofa yang digun

erasakan nyeri di bagian tengkuk. Lela

bisa tidur jika seperti i

ranjang dan melihat Sa

mentara aku ... diriku tersiksa berbaring

pindah dan tidur di sana. Lagian ranjang itu sangat l

a aku harus terasingkan seperti ini

ah Devan menikahi Sania untuk kepentingannya. Kenapa Devan malah

Akhirnya Devan berjalan menuju ranjangnya. D

amar ini. Bukan dirinya, jadi buat apa aku memikir

Devan memilih untuk segera membaringkan

u m

me

ergi ke alam mimpi. Dalam keadaan tidak sadar, bai

itu dekat. Sejuknya udara karena mesin pendingin ruangan, membuat dua insan itu saling merengkuh. Mencari kehan

*

mbung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka