Menikah dengan Tuan Muda Aneh
s pribadinya yang bernama Reyhan. Saat Rey
leh sekertaris pribadinya. Mereka lewat jalanan yang sangat sepi. Tiba-tiba dari pers
a tepat saat itu, tubuh gadis itu terserempet mobil yang
ang. Jadi, Devan tidak melihat
a," jelas Reyhan, yang langsung mem
k?" tanya Devan d
a, Tuan!" kilah Re
! Cepat kelu
dan segera kelua
ana? Apa di dengkul. Seharusnya dia itu waspada s
sangat lelah, dia ingin segera pulang dan istira
a?" tanya Reyhan yang su
erasakan nyeri. Bagian sikunya berdar
pa-apa," uca
sa berdiri?"
mencoba untuk bangkit. Namun, belu
-tib
ngnya Sania tadi. Kedatangan orang-orang
pakaian hitam sedang berjalan ke arah mereka. Jika
ka orang-orang jahat. M
lindungan. Wajahnya terlihat ketakutan
kami!" seru salah satu dari ket
itu dengan wajah datar. Te
menyerahkan wanita ini pada kali
nita itu sumber uang kami. Jadi, serahka
Reyhan untuk menyerahkan Sania kepada mereka. N
apa kau lama sekali? Da
ngan berkacak pinggang di pinggir mobil. Karena merasa kesal menunggu Reyhan
embunyi di belakang Reyhan, sedang ketakutan. Waja
enculik gadis untuk
pa
ai terbuka lebar tanpa sadar. Saking terkejutnya. Sementara ketiga
ari dari mereka ber
menjual saya," sela San
ia. Lelaki itu lantas menatap garang ke
idak, aku akan menghubungi polisi. Untuk membe
rurusan dengan hukum, akhirnya mereka bertiga memilih pergi d
ntuannya, Tuan," uca
sama,
gan matanya buram. Kepalanya juga terasa pening. Dan setelah itu s
an. Ini bagaiman
ng saja. Bawa dia ke
*
gunakan untuk menjerat Sania dalam sebuah perjan
ana. Pekerjaan pun tak punya, terpaksa
rus Sania perankan bersama dengan Devan. Laki-laki yang men
pernikahan selesai. Devan menyuruh Reyhan untuk mengantarkan Sania k
n Tuan Devan malam ini," ucap Reyhan. Mereka kini sudah sampai di hotel
?" ulang Sania
diakan di dalam. Se
iarkan Sania untuk kembali bertanya. Dan betapa terkejutnya Sania, ketika
lihat sebuah gaun malam transparan, te
dinas yang oran
gerak untuk mengambilnya. Sania mengambil hanger yang d
akaian. Ini lebih miri
awangnya. Sangat tipis dan benar-benar transparan. B
ini tuh tipis sekali. Mana bisa aku mem
elengkan kepala
kalau memakai pakaian seperti ini," ucapnya lagi, terl
lam kamar mandi dan menggantungnya di sana. Setelahnya, Sania keluar lagi da
akaian?" tanya Devan
tu,
ingin kau melayaniku malam ini." Devan berucap dengan nada dingin
ayani mu untuk malam ini." Sani
ak, malam ini kau harus melayaniku," ucap De
an memintaku melakukannya." Sa
menandatangani perjan
ku .
tnya. Gadis itu sibuk memilin ujung
i perjanjian itu?" tanya
tidak bisa melanjutkan kalimatnya. Suaranya seakan
sanakan. Jika tidak ... aku tidak segan-segan untuk menyerahkan mu
nga
menyahut. Gadis itu
kan menuruti semua kei
anya lima menit dari s
*
ra melangkah menuju kamar mandi. Gadis itu hendak bergant
melakukannya?"
gantungan baju. Sudah berusaha menyembunyikannya. Pada akhirnya
i dalam hatinya. Sania juga merasa malu jika harus mengenakan pakaian itu. Tapi
tap harus memakainya. Suka ataupun tidak, tetap saja. Bukan
isa, Sania! A
i dirinya sendiri sebelum
*
ai mereka curiga dengan pernikahanku. Bagaimanapun car
sedang berganti pakaian. Pria bertubuh atletis dengan paras rupawan itu, memberi perin
ti. Apa ada lagi yang ha
u saja. Ingat, jan
k, T
evan segera memutuskan sambungan telponnya
adap balkon. Pandangan matanya langsung tertuju p
u .
gah melihat pe
itu?" tanya Devan se
*
mbung