Menikah dengan Tuan Muda Aneh
lut Devan. Satu Minggu putranya itu tidak pulang ke rumah. Sekalinya pulang, Devan m
an, Van? Kamu lagi nge-prank
tawa sumbang. Bagaimana mungkin, Devan bisa berbuat seperti ini padan
dengarnya pagi ini hanyalah mimpi. Ia yakin telinganya sal
gar jawaban dari Devan. Sekali lagi, putranya itu memberik
ia adalah istriku. Kami b
lemas. Wanita paruh baya itu
nte
Nyonya Hartati. Terlihat jelas raut keterkejutan yang nyata diw
atir. Nyonya Hartati tak menjawab. Wanita itu memba
lepas dari putranya dan juga w
i? Beraninya ... beraninya kamu menika
am yang tertahan. Devan yang melihat sorot mata penuh
..
k bersuara. Wanita paruh baya itu mengangkat tangan
wa sama k
yang berada disampingnya pun kecewa. Sama seperti Nyonya Hartati. Namun
ta pilihan Devan. Dan, Sania adalah wanita yang Devan pilih. Devan sangat mencin
Tapi juga mengejutkan Sania. Wanita itu bahkan sampai menole
a kali, guna mencerna kalimat
ilang apa tadi? Dia mencintaiku? Ya Tuhan! Bukankah
ima wanita ini sebagai bagian dari keluarga kita. Sementara Ibu tidak mengenalny
an dan saling mengenal. Toh, sekarang Sania sudah menjadi istri Devan.
itu. Apalagi ketika mendengar ucapan Devan barusan. Semakin
. jika kamu ingin mengajak
perasaan cemas dan khawatir. Terlihat jelas j
gajak wanita yang dikenalkannya sebagai 'istri' itu
pertinya tetap sia-sia. Karena apa ya
keluarga ini. Sebagai menantu dari keluarga Adiwiya Tama. Tentu saja, Sania a
u keluarga kita, Devan! Ibu tidak sudi!" serga
hirnya terpancing juga emosinya. Tapi, meskipun begi
Devan. Devan harap, Ibu bisa menerimanya. Meskipun dengan terpaksa." Tek
yonya Hartati den
elah. Aku ingin istirahat." Devan segera menyela. Guna
at ke kamar kita," ajak
kamar. Namun, baru saja keduanya melangkahkan kaki selangkah.
kan mu, Devan! Karena bagi Ibu, wanita itu tidak pantas menjadi bagian dari keluarga
a yang saat itu mendengar ucapan dengan nada kebencian dari mertuanya. Hanya
rnah dia dihina seperti ini sebelumnya. Baru kali ini, Sania dihina. Bahk
isini, atas kemauan dari Tuan Devan. Suamimu. Itu berarti. Kamu cukup mendengarkannya. Jangan denga
a hanya sedang emosi." Devan berbisik p
rahan Nyonya Hartati. Devan dan Sa
pergian keduanya dengan tatapan taja
salahkan Ibu, Devan. Ibu juga akan melakukan sesuatu semau Ibu. Tidak akan pernah Ibu membiarkan wanita mi
rakan dengan baik-baik. Jika Tante seperti ini, Devan tidak akan pernah
hela nafasnya. Guna mengontrol perasaannya yang dil
melihat wajah Nyonya Hartati yang kem
Kamu pasti kecewa dengan semua ini." Ny
angkan diri Tante. Jangan berpikir terlalu berat. Ingat kesehatan Tant
epada Tante. Tapi apa yang Devan lakukan. Dia malah menikah dengan wanita lain. Ya
~
mbung