Pernikahan Impian Sang CEO
han yang semakin menyita banyak ruang di otaknya. Entah mengapa, sikap Meylin juga menjadi semakin berbeda. Jiwa kekanak-kanakannya serasa kembali, k
yang juga sekretarisnya itu langsung menghampiri sesaat setelah Viko memasuki ruan
proyek besarnya." Laporan Noah membuat tenggorokan Viko seperti terceki
Meylin memutus semua komunikasiku dan menyuruhku untuk hidup dalam ketenangan?" Viko memb
ahu penghasilanmu sangat besar," dengan kesal Noah pergi meninggalkan sahabatnya yang se
olong sadarlah." Batin Noah bergemuruh. Ingin sekali dia menyelama
m. Bisnisnya, yang dulunya kokoh dan sukses, kini terancam oleh gelombang masalah keuangan yang mendera. Ko
, dan tanggungan hutang yang semakin bertumpuk seperti beban di pundaknya. Viko merasa seakan-akan keberhasi
h cemas, menyadari betapa berat beb
" Tampak raut serius terpancar di wajah cant
nnya, matanya yang penuh
rnikahan kita, kini berada di ujung tanduk," gumam Viko lirih. Mungkin suaranya ny
nnya. "Kita pasti bisa mengatasi ini bersama-sama, Viko. Kita selalu menemukan j
impian kita, pesta pernikahan yang indah, rumah tangga yang stabil, semuanya terancam." Kali ini nada bicara Viko sedikit
hnya mencerminkan keyakinan bahwa ci
ita masih memiliki waktu untuk meny
tus asa mulai merayap. Dia mencoba menggenggam ta
Viko, matanya penuh dengan tekad. "Jangan khawatir, Viko. Kita akan temukan cara untuk mengatasi ini. Kita akan berjuang bersama-sama." P
tika beban bisnisnya semakin melilit? Apa yang akan terjadi pada rencana pesta pernikahan impian mereka? Pertanyaan-pertanya
g di atas mereka. Udara malam yang sejuk seakan-akan memberikan ketenangan walaupun Viko
cewakanmu," kata Viko dengan
an." Viko memutuskan untuk mencari tahu pendapat Meylin tentang itu. Dia ingin me
gatan. "Kita akan menemukan cara untuk melewati ini,
enunda pernikahan, Meylin. Aku tidak ingin keuangan
senyum. "Tapi, Viko, kita sudah merencanakan semuanya dengan begitu baik. Pes
ulai hidup kita dengan hutang dan tekanan yang berat. Kita butuh waktu
g sulit disembunyikan. "Aku mengerti, Viko. Tapi, aku juga ingi
ang begitu dekat, kini seperti bunga mawar yang terkena angin kencang, terguncang dan merana. Di antara bisikan angin malam, pertanyaan tentang masa depan
apapun yang terjadi." Meylin menyodorkan kelingking
engan balkon kantor, Noah melihat kemes
an segera membuktikannya." Janji Noah dalam hati. Perasaannya
n yang tak terduga. Apakah cinta mereka mampu mengatasi badai ini, ataukah nasib mereka akan