Aku Bukan Pengemis Nafkah, Mas
rt
u, Maryam datang bersama Yulia, adik iparku. Aku menarik napas dalam-dal
eharusnya dua minggu lalu tapi baru minggu ini ada kesempatan dan ada uangnya. Kamu siap-sia
kan-makan mengumpulkan keluarga Mas Reyhan di rumah Ibunya, selalu saja aku yang diminta u
gak sampai dua puluh orang, jadi kamu catatlah sekarang apa saja yang mau dibeli, pastikan masak lima men
untuk acara kenaikan jabatannya, sementara suamiku itu bahkan tidak pernah berbicara atau menyinggung mengenai acara ini denganku. Ia lebih
an karena doa Ibu yang tembus ke langit, jangan harap Reyhan bisa sesukses sekarang
level seratus. Sebenarnya bila tidak ada kehadiran Dinda di pernikahan kami, mu
u Reyhan masih ada khilafnya, kamu doakan saja supaya hatinya berubah lebih baik. Ingat, Nak rajin-rajinlah salat meminta supay
leh Ibuku dan aku memilih bersabar me
ku dan tak lupa juga aku mencatat buah apa saja yang akan diguna
tidak perlu mengeluarkan uang untuk mengupah orang mencuci piring, cuk
a di depanku ini. Begitu mudahnya ia berucap, ia seakan lupa kala
kukannya, dia masih libur kuliah, Kan? Jadi besok kamu sekalian b
sama Kakakku, masa iya aku malah disuruh cuci piring kayak babu, nanti kuku yang suda
sampai dua puluh orang, nggak banyak, kalau kamu merasa mencuci piring kayak babu
us melayani tamu kakaknya, siapa tahu saja dia akan dapat jodoh di sana. Lagian memang benar kan Ibumu itu babu yang biasa disur
uku sebagai pembantu tapi juga persis budak yang hanya cukup dikasih makan, sampai kapan pun aku tak mau Ibuku disuruh cuci piring untuk acaranya Mas Reyhan besok, kalau tidak ada juga yang mau cuci piring
u sama saja menambah biaya lagi untuk
an lengkap dengan alasnya atau malah mengupah orang
agi mereka pasti akan mengadu ke Mas Reyhan untuk menjalankan semua niat mereka, aku tak mau k
n kamu yang memasak sekalian mencuci piring, yang Ibu tahu semua urusan
geluarkan uang untuk upah mencuci piring, aku pastikan juga tidak mau peduli dengan piring kotor nanti. Sudah pasti lelah
sanya sudah sangat keroncongan setelah menyelesaikan semua peke
kanan ke dalam mulut. Tak lama kudengar suara motor Mas Reyhan di
naikan jabatanku, tapi kenapa kamu tolak dengan alasan kamu tidak mau kalau Ibumu hanya dibayar dengan makanan,
a," sen