icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ibu Mertuaku Penuh Drama

Bab 2 Part 2

Jumlah Kata:1456    |    Dirilis Pada: 02/01/2024

rt

manya. Jangan sampai bikin ibu malu." Ucapnya kesal ketika

k mungkin terjadi. Ia memang selalu mengakui apapun hasil masakanku men

ang tak berujung. Seperti biasa pula, selesai acara aku dan suamiku yang

au membantu, setelah kenyang maka mereka masing-masing langsung masuk kamar dan hebatnya, kami baru bisa maka

mertua dengan tubuhku saat ini yang kurus, tinggal kulit pembungkus tulang saja, ditambah wajah yang

ur dari mulut suamiku. Aku hanya mengangguk dan m

*

erikan uang setelah bibit pohon dibeli orang. Tapi sampai sekarang belum juga ada tanda-tanda uang akan diberikan suamiku. Aku juga tak ing

ah dapat uangnya nanti kita bawa Arthur berobat ya." Mas Didik memeg

k." Titah bapak mertua saat tahu tidak ada perubahan pada suhu tubuh Arthur.

gur pensiunan, terus kalau kamu pinjam mau balikin pake apa, kalau anak itu sakit dikompres biar turun pa

mpai ke rumah tetangga. Apalagi kalau aku pinjam sampai jutaan. Padahal kata b

n uang untuk memenuhi kebutuhan sebulan. Tak lama ku lihat Farah pul

ak. Kamu sudah makan apa

an berdiri terus. Capek bukan main. Mbak, bisa buatkan rendaman air hangat dikasih

dia seharian bekerja." Aku menarik napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya per

ik menuju ke kamar Farah. Aku tahu itu buah-buahan karena warna plastiknya transparan. Ibu nampak terkejut

menaruhnya di lantai depan ka

yam KFC dan memberikannya secara diam-diam ke kamar Farah. Ya, Farah dan Purwanto, adik iparku selalu mendapatkan perhatian lebih dari Ibu. Maklum saja

ja tidak dikasih untuk berobat Arthur tapi dengan santainya ibu bisa membelikan makanan buat orang-orang kesayangannya. Jadi b

rumah kami berusaha membantu sebisa mungkin meski hanya dengan tenaga, tapi itu tidak pernah

iak histeris. Disusul tangis Sekar. Aku sontak menoleh dan melihat i

nya. "Ada

Sekar ke rumah sakit," Aku terperangah. Luar biasa paniknya dia saat cucu perempuannya sakit,

lang dari kebun, Bu. Mu

kar betul-betul demam. D

a bisa bantu ibu bawa

dia." Sungguh di luar nalar kasih sayangnya pad

Ibu hanya mengangguk saja. Lima menit kemudian

yang sudah memegang balon besar ditangannya.

n Sekar bakso supaya cucu ibu yang cantik ini cepat sembuh." Ibu menyerahkan dua bungkus pl

u masih harus berjuang menurunkan demam anakku. Malamnya, Arthur kembali demam dan aku hanya bisa men

Aku memilih kembali ke kamar mengurus bayi ku. Setelah setengah jam bolak balik mengompresnya, akhirnya

wa tadi enak loh.

ribut kamu. Nan

engar memang

uang, makanya ibu beli segala macam makanan ini diam-diam janga

ih Bu?, kan kasian, dia pin

am, lihat tuh Si Didik aja nggak kerja, apalagi si Mayang juga

u seperti ini, aku masih bisa bertahan tapi bagaimana dengan anakku. Bukankah

gak mau dengar suara rewelnya. Aku betul-betul mau istirahat malam ini." T

cantik, malam ini tidur sama mbah ya." Su

u menyayangi Farah dan membenci kami. Mas Didik hanya bilang ibu sudah lama kepengen anak perempuan tapi semua anakny

kan uang untuk berobat Arthur. Kasihan anakku, selama sakit sangat rewel

i popok buat anaknya. Jadi aku hanya bisa mengganti celananya berulang

senyum senang. 'Semoga saja sudah ada

ahaan kayu, Ini bisa dipakai buat berobat Arthur. Cepat ganti ba

ngganti pakaian Arthur dan kam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka