icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Moonstruck

Bab 3 Ruang Temu

Jumlah Kata:1475    |    Dirilis Pada: 02/01/2024

▬▬▬

ng

▬▬▬

IT

baru saja berdering, teman-temannya berhamburan keluar kelas. "Cabut k

PA 1 dulu, ambilin tas cewek yang namanya Simfoni." Menga

ih? Enak aja mae

. Gue tunggu." Lantas begi

yang kini sudah menggelap. "Ye

itu sudah bersiap pulang, tas telah dicangklokan di punda

lo. Seenaknya a

rha

lagi em

gomong

yang namanya Sim ... Sim ... Sim apa, ya

kali!" Xylo

tu lantas mengaitkan satu tali tasnya ke punda

jadi sesuatu. Pasalnya tidak mungkin seorang Lantang Gerhana mau bersusah payah peduli pada orang lain jika tidak ada sebab

yang disebutkan Gerhan m

ri sebanyak dua kali ke permukaan pintu. Tentu saja hal itu ia lakuk

a beberapa siswa yang Beryl asumsikan tengah piket pulang sekolah, di

hnya. Hampir seluruh wajah di sana menyambut Beryl dengan keterkejutan. Mungkin mereka bingung kenapa bisa seora

yang baru sampai di belakang Beryl langsun

namanya ...," Beryl menoleh pa

!" Xylo me

eryl tertawa.

kan nggak tau, yang n

tul mendengar dengan jelas siapa nama yang disebutkan Gerhan. "Gue tanyain Gerhan dulu

perempuan yang berbicara dengan mereka. Sifat buaya laki-laki itu be

an dari Gerhan, sekaligus memutus aksi Xylo.

tas jasa yang udah gue lakukan buat ngambil ta

kepala di sana menoleh serentak. Sebetulnya ada tiga orang di ruangan ini, hanya saja, seseorang yang duduk di atas brankar tampak

teng ngucap salam dulu

juga. Beryl kira dia hanya akan menemukan Gerhan dan pe

arena di mana ada bulldog, di

as berjalan mundur dan mengetuk pintu

empuan yang masih menunduk di atas brankar itu. Ia mengatakan sesuatu yang tidak terlalu Beryl per

yl melempar tas hijau toska di tan

m memberikan tas di pangkuannya pada pere

mengangkat kepala. Tangannya terulur g

engangkat kepala. Ia hanya menunduk, mengundang ingatan Beryl terarah pada sos

mencoba peruntungan dengan memancing perempuan itu agar mau mendongak. Namun, buk

h, d

ga tidak tahu kenapa ia justru merebahkan diri di sini. Harusnya Beryl hanya mengantarkan tas lalu pulang. Xylo bahkan memutuskan untuk menunggu di mobilnya daripada harus mengikut

Beryl membiarkaan suara Cyrin dan per

ana? Kaki lo pas

u udah baikan. Dan juga

as-jelas gara-gara gue nginjek kaki lo, kaki lo jadi

ratu

belum keinjak kamu kaki aku emang uda

gara-gara gue kaki

mpuan tersebut, tetapi entah kenapa ia masih saja enggan beranjak. Lalu, tidak tahu apa lagi yang mereka bicarakan selanju

buh guna menyuarakan protesannya, perempuan bernama

sa pulang sendiri, n

efleks mengangkat kepala hingga membuat Beryl bisa melihat wajah perempuan itu dengan leluasa. Rupanya

dah jatuhin gue

adalah melebarnya mata perempuan itu. Keterkejutan sudah jela

udah sali

suara kian panik. Hal yang justru membuat seringaian Be

i nggak keberatan buat nganterin l

k! Beneran aku

Sejenak raut wajahnya dibuat menyesal, tetapi di

na? Cyrin sebagai pihak yang memaksa Simfoni untuk diantar pulang tentu akan menjadi orang paling bersalah jika terjadi sesuatu pada Simfoni. Walaupun Cyrin

ma mau nganterin dia pula

a meminta bantuan pacarnya untuk menegur Beryl.

yang nganter

otot. Walau bagaimanapun, Cyrin tidak akan pernah rela pacarnya membonceng perempuan l

dah. Toh Beryl cuma mau nganterin S

at seringaian Ber

melintas di wajah

Beryl tersenyum tengil lantas menoleh pada Sim

stru kemba

h-aneh. Awas aja kalo samp

ai aja, Tu

, akhirnya Cyrin berhasil ditarik Gerhan. Beryl sempat mengajak Gerhan tos seraya melempar senyum

l berbalik pada Simfoni. S

ereta kencana sek

▬▬ to be

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Sepatu Kets Cinderella2 Bab 2 Kapas Berantiseptik3 Bab 3 Ruang Temu4 Bab 4 Kereta Kencana Modern5 Bab 5 Menarik Temali6 Bab 6 Tangan Takdir7 Bab 7 Mencari Celah8 Bab 8 Berusaha Menampik9 Bab 9 Langkah-Langkah Kecil10 Bab 10 Pemegang Kendali11 Bab 11 Upaya Mempermainkan12 Bab 12 Permulaan13 Bab 13 What If I Like You 14 Bab 14 Saling Singgung15 Bab 15 For some reason16 Bab 16 Try To Get You17 Bab 17 Run!18 Bab 18 Konfrontasi19 Bab 19 Selangkah Lebih Dekat20 Bab 20 Yang Tidak Pernah Diharapkan21 Bab 21 Berbeda22 Bab 22 Mengambil Bagian23 Bab 23 Melempar Umpan24 Bab 24 Undakan Lainnya25 Bab 25 Hujan Pagi Itu26 Bab 26 Prepare Your Self27 Bab 27 Pertemuan Kembali28 Bab 28 Ambil Tindakan29 Bab 29 Final Basket30 Bab 30 Pertandingan31 Bab 31 Saling Mengusik Ego32 Bab 32 Membiarkan33 Bab 33 Luka di Sudut Bibir34 Bab 34 Sejak Dulu Hingga Sekarang35 Bab 35 Miss 11936 Bab 36 Pesan di Pagi Hari37 Bab 37 Untuk Setiap Keresahan38 Bab 38 Mengungkit Luka39 Bab 39 Your One Call Away 40 Bab 40 Malam Setelah Hujan41 Bab 41 Utuh atau Runtuh42 Bab 42 Untuk Apa Bertahan 43 Bab 43 (Pura-pura) Tidak Peduli44 Bab 44 Cerita Lama45 Bab 45 Her Scared46 Bab 46 Kendali Masing-Masing47 Bab 47 Harusnya Bukan Seperti Ini48 Bab 48 Berhenti Sampai di Sana49 Bab 49 Berapa Patah Lagi 50 Bab 50 Upaya yang Gagal51 Bab 51 Tak Ada Langkah Mundur52 Bab 52 Pemberontakan53 Bab 53 Waktu yang Terlewat54 Bab 54 He Missed Her55 Bab 55 Di Waktu Kita Bertemu56 Bab 56 Jangan Menyesal57 Bab 57 Memang Sebaiknya Begini58 Bab 58 Sudah Berjalan59 Bab 59 Para Pemain60 Bab 60 Hilang61 Bab 61 Bermain dan Dipermainkan62 Bab 62 Pecundang63 Bab 63 Hingga titik ini