Nafsu Liar MERTUA
rasanya aku pake dia. Tapi takutnya nanti gimana-gimana. Aku hanya diam aja sambil senyum-senyum, y
ulu yah, Bu. Tolong jagain
-hati," bal
anya melihat ekspresi wajah mertuaku itu, tidak seperti biasanya dia kelihatan genit
uh pagi, yang akhirnya aku segera berangkat menggunakan motor menuju tempatku mengajar. Di sekolahan SMA tempat ku mengajar, aku term
kan godaan, karena jujur aja murid-murid di kelas tempatku mengajar, semuanya cantik-cantik. Tapi ada tiga murid yang
ran ku menjadi tidak beres. Mungkin ini pengaruh dari keadaan juga yang membuat aku seperti ini, setelah istriku berangkat ke luar negeri
asuk kelas dan mengajar murid-murid ku. Ketika sedang duduk sambil mengawasi anak didik ku belajar, m
membuat aku merasa sangat menginginkannya, karena mereka gadis terus posisi aku yang tidak ada
tlah cantik, entah kenapa aku suka dengan anak-anak gadis seumuran mereka. Hingga aku berinisiatif mencari cara supaya bisa mendapat
ikan target utama. Melihat aku yang memintanya untuk tidak keluar kelas, dia terlihat kebingun
Pak?" tanya A
k dulu sini
at Ayu sangat ketakutan. Aku juga gak t
lah bapak perhatikan, kamu salah satu murid yang pintar. Jadi sekarang bapak mau kamu i
ndengar aku mengucapkan hal itu
u juga pingin bisa lancar ba
yum sambil
gadakan les bahasa inggris, biar nanti semuan
setuju
an apa yang aku rencanakan. Disitu lah aku coba mem
ai, kamu jangan langsung pulang. Bapak mau mendiskusikan hal itu
a menyetujui apa
rasa curiga. Walaupun sebenarnya aku sangat tertarik dengan murid ku yang cantik itu, selain masih muda, pastinya dia masih perawan. Hal itu lah me
menjadi incaran ku, tapi murid ku yang lain pun sama akan buat mereka menyerahkan keperawanannya. Hanya saja untuk s
*
erhatikan satu-persatu murid perempuan ku, aku tersenyum senang karena di dalam kelas ini sem
masih duduk di tempat ku. Sedangkan Ayu yang sudah mengerti dengan apa yang aku sampaikan waktu tadi, dia
sini yah, bapak mau kantor
jawabnya te
ggu sampai semua guru pulang. Cukup lama juga aku menunggu mereka, sekitar tiga puluh menitan akhirnya guru-guru yang lan
ana cukup aman. Aku bergegas untuk segera kembali menemui Ayu yang di dalam
pak agak lama
a-apa, Pak,
ini bener-bener cepat tanggap, aku sadari dia memang siswi yang cerdas. Ketika dia membacakan beberapa kalimat dalam bahasa inggris.
enggak terasa batang
at hafal. Sini kamu duduk." Aku memi
Tapi, Pak." A
ni cara terbaik biar kamu bis
*