Perempuan Bersuami Dua

rt

ih berjalan di halaman rumahnya yang terbilang sangat luas itu, seperti biasa kedua s

g hidungnya sama sekali setelah m

ah terlihat seperti orang yang sedang jatuh cinta dari caran

tak protes, bahkan tetangga melihat

hulu. Bingung saja melihat kelakuan Mak Bayah, mau sampai kapan dia begitu." Kata L

nggap mereka budak. Coba lihat saja saat dia memerintah dengan suara keras, herannya tak satu pun yang be

gal percuma demi perempuan keriput itu, rasanya memang tidak masuk akal dan aku yakin Mak Bayah itu pasti pakai ajian atau pelet yang biki

rang kota. Dari pakaian dan penampilannya saja sudah mengatakan bahwa dia orang kota. Aku yakin

k, tapi berbeda dengan kampung kita ini bikin geger dengan peremp

ak pernah puas denga

k laki-laki yang masih bujang, mungkin kalau ada pasti jadi mangsany

jelek, sekolah juga bodoh. Mak Bayah senang dengan bibit yang bagus kayak si R

i bakal manis juga kayak bapaknya. Biar gitu-gitu Mas Agus legit jug

ngar informasi mengenai Mak Bayah," W

pakaiannya sepertinya laki-laki itu dari kota, orangnya 50 persen lebih tampan dari Rizal, Rizal tidak ada apa-apanya diband

an laki-laki itu pasti kekasih perempuan yang tadi pagi jalan-jal

ak ya? Terus seandainya saja Rizal sudah lepas dari Mak Bayah, kira-kira kamu mau menerima Rizal kembali, Kah?" W

anpa berbicara saja, kedua temannya sudah paham bagaiman

un mulai tersebar melalui mulut Lela dan Wati. Tak hanya sam

kamu urusi hidupnya yang sudah bahagia dengan Mak Bayah," nasehat ibuny

dijadikan suami kedua dan sekarang Mak Bayah mau bersuami

menikahi Mak Bayah. Kamu itu seakan lupa dengan rasa sakit hatimu, sampai-sampai masih saja mengingat Rizal. Ibu ti

22 tahun, seharusnya kamu memikirkan waktumu untuk menikah dan cepat kasih momongan buat Bapak sama Ibu, kamu itu anak

nggal menunggu lampu hijau dari kita saja. Ibu takut bilang iya, takutnya kamu malah menolak menikah

i Lusi pi

ya atau awal bulan depan kasih jawaban," pinta

akan menerima siap

akan begitu gila saat Rizal memilih Mak Bayah ketimbang dirinya, lucunya ia tidak membenc

*

aga di depan kamar perempuan itu supaya dia tidak ke sana ke mari lagi ingin tahu dengan cara pengobatan yang aku lakukan, aku

h sendiri sengaja memberikan air merah yang sudah ia mantrai tersebut untuk diminumkan ke Raya supay

t Ryan yang sudah berdiri dengan gagah menun

ota itu tertidur lelap, sekarang pergilah," Mak Bayah berbicara dengan bayangan yang berganti-ganti wajah per