icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mengejar Cinta Bu Guru

Bab 4 Gerry dan Shofia

Jumlah Kata:1119    |    Dirilis Pada: 29/12/2023

lkan di bahunya, seakan nafas Shofia berhenti bernafas, perlakuan lembut sang suami

cantik di depannya, yang tentu halal untuk di sentuhnya. Gerry menarik dagu sang istri, mencium l

masih ting-ting alias perawa

ng. Ia telah sembuh dari sakit aler

atapnya dalam-dalam wajahnya ia lukis di memory otaknya. Ia masih anteng menatap Shofia, tanpa melakukan

ofia hanya mengangguk, sambil melempar senyum, "Maaf sebelumnya, jika aku tak s

a. Menghisap bibir tipis sang istri, ini adalah kali pert

y, sebab merasakan milik istrinya yang sempit, bukankah dia janda tapi kenapa seper

g, bingung mau bertanya, "Hmm bagaiman

uaminya. "Hmm, aku merasa kamu seperti masih utuh, bel

pertama, Ma

erawan?" tanya Gerry, Sho

ri. Bahkan ciuman tadi, adalah ciuman pertamaku," terangnya, panjang. Ia berbicara dengan

yang pertama untuknya dan untuk diri

ut bibir yang tertarik ke atas. T

*

eperti tadi malam. Dan saat adzan subuh berkumandan

un Gerry hanya bergeming. Tak ada niatan untuk bangun a

awah sana. Lalu ia menoleh ke bekas tempat tidurnya, bercak darah yang bercampur lendir membekas di s

ku masih ngant

ia, membuat terpaksa

alaupun kesal, nam

membuat selimutnya tersingkap ke bawah, ia masih polosan. Dengan tubuh

ng, lalu dirinya lari ke kamar mandi, langsung mengunci pintu kamar mandi dari d

andi, "Mas, tolong ambilin handuk," pintanya dengan menahan rasa mal

awabnya, sengaja m

masa' ia harus keluar kamar mandi dengan polosan, tamb

a nakas. Lalu ia beranjak begitu saja, ia hanya memaka

," jahil sang suami. Mengerlingk

diri. Cukup lima belas menit saja ia sudah selesai member

kali shalat, itu pun di hari raya. Seakan Gerry tak peduli, ia mengambil sebungkus rokoknya beserta pemantiknya, lalu ia keluar kamarnya, berdiri di balkon depan kamarnya. Menyelipkan sebatang rokok ke bibirnya, tangan lainnya menyalakan api dan membakar ujung rokok tersebut. Pandangannya menerawang, menatap langit-langit yang hampir terang tersebut. Ia menghisap dalam-

udah pendek. Lalu kembali masuk ke dalam

jang dan celana jeans warna hitam pula. Memilih jam tangan yang hari ini ia ingin paka

dinasnya. Hari ini ia mulai mengajar kembali, jika jarak dari rumah G

m keki sudah rapi di tubuh rampingnya, dan jilbab segi empat p

senyum. Lalu keduanya berjalan turun ke bawah menuju meja makan. Ge

apinya juga di sana. Mereka menikmati makan dalam di

bawa ke kampus. Shofia menunggu di sebelah gazebo rumah Gerry, tidak lama

tu sangat bahagia dengan perlakuan Gerry, ia teru

duk berdua dengan suaminya, untuk menghilangkan rasa canggung, Gerry menyalakan audio musik mobilnya. Bibirnya

an kini dirinya sudah tidak lagi perjaka, sebab suda

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka